ANJASMARA, Galuh Putri (2021) Kompetisi Dua Spesies Lebah Madu (Apis cerana dan Apis mellifera) Introduksi pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.). Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Download (58kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (284kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Download (110kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (166kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (110kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (170kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (452kB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (214kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Download (286kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Galuh Putri Anjasmara-B2A019003-Tesis-2021.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (959kB) |
Abstract
Penyerbukan pada tanaman cabai (Capsicum annuum L.) merupakan penyerbukan bersifat sendiri dan penyerbukan silang dengan bantuan serangga penyerbuk. Pada beberapa waktu terakhir daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia mengalami ancaman absconding, yaitu proses dimana seluruh anggota koloni lebah penyerbuk meninggalkan sarang karena penurunan pada kualitas lingkungan. Introduksi lebah penyerbuk disarankan untuk dilakukan sebagai upaya meningkatkan diversifikasi yang nantinya akan berdampak pada kemampuan lebah penyerbuk merespon perubahan cuaca yang mengakibatkan menurunnya kelimpahan koloni. Apis cerana dan Apis mellifera dipilih sebagai agen penyerbuk introduksi karena beberapa keunggulan seperti daya tahan hidup yang tinggi, banyak dikembangkan sehingga mudah ditemukan, sumber pakan beragam, dan ukuran pollen base yang besar. Introduksi yang dilakukan tentunya menimbulkan interaksi berupa kompetisi antarspesies lebah penyerbuk dan tentunya berdampak pada hasil penyerbukan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengkaji bagaimana kompetisi yang terjadi antar spesies lebah madu yang diintroduksikan pada tanaman pertanian yang sama (cabai) dan menentukan lebah yang paling cocok untuk diintroduksikan pada tanaman pertanian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Petakan yang digunakan sebanyak empat dengan setiap petakannya berisi 90 tanaman cabai dan diberi perlakuan dari koloni spesies yang berbeda serta kombinasinya. Seperti 1 petak dengan A. cerana, 1 petak A. mellifera, 1 petak kombinasi antara A. cerana dan A. mellifera, 1 petak kontrol. Pengamatan dilakukan pada tiga waktu berbeda yaitu pagi, siang, dan sore selama 30 menit disetiap waktunya. Ulangan waktu yang digunakan sebanyak 10 kali dengan interval empat hari sekali. Variabelnya terdiri dari variabel terikat berupa aktivitas kunjungan serta efektivitas penyerbukan dan variabel bebas berupa kedua spesies introduksi dan waktu pengamatan. Analisis data menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut LSD dengan SPSS (p 0,05-0,01), kemudian uji korelasi pearson, dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan dan uji analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa aktivitas kunjungan tertinggi terjadi pada siang hari dengan perlakuan kombinasi yaitu sebanyak 105 kunjungan dengan durasi 663,7 detik. Kemudian foraging rate tertinggi adalah pada perlakuan kombinasi yaitu sebesar 8,10 ± 1,20 kunjungan/menit dengan handling time rata-rata 6,79 ± 0,63 detik. Total kunjungan terlama adalah perlakuan kombinasi yaitu selama 24,05 ± 176,61 menit. Aktivitas kunjungan dari perlakuan kontrol, A. cerana, A. mellifera, dan kombinasi berdasarkan uji ANOVA adalah berbeda nyata dan berdasarkan uji lanjut LSD diketahui perlakuan kontrol berbeda nyata (p<0,05) dengan A. cerana, A. mellifera, dan kombinasi sedangkan aktivitas kunjungan A. cerana, A. mellifera dan kombinasi tidak berbeda nyata (p>0,05). Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang memepengaruhi aktivitas kunjungan serangga penyerbuk, sehingga berdasarkan uji korelasi pearson antara aktivitas kunjungan dengan faktor lingkungan berupa suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya didapatkan hasil bahwa suhu dan intensitas cahaya berkorelasi positif sedangkan kelembaban berkorelasi negatif. Adanya aktivitas kunjungan dari serangga penyerbuk pada pertanaman cabai, tentunya akan membantu terjadinya proses penyerbukan dan proses terbentuknya buah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui fruit set tertinggi adalah pada perlakuan kombinasi yaitu sebesar 35,05% dan terendah adalah pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 36,71%. Beberapa parameter efektivitas penyerbukan lain seperti jumlah buah perpohon, berat buah, jumlah biji, diameter buah, dan panjang buah juga menunjukkan hasil bahwa perlakuan kombinasi memiliki nilai rata-rata tertinggi sedangkan kontrol adalah yang terendah. Perlakuan kombinasi adalah perlakuan yang menggabungkan dua koloni spesies serangga penyerbuk berbeda pada satu lokasi yang sama dengan jumlah sumberdaya yang terbatas dengan tujuan mengetahui kompetisi yang terjadi diantara keduanya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa terjadi kompetisi antara serangga penyerbuk dari spesies yang berbeda. Kompetisi dapat diketahui berdasarkan data perbandingan kunjungan antara perlakuan tunggal dengan perlakuan kombinasi serta beberapa pengamatan langsung dilapangan. Diketahui serangga penyerbuk A. mellifera lebih mendominasi atau memenangkan kompetisi dibandingkan dengan serangga penyerbuk A. cerana berdasarkan uji analisis varian membandingkan antara kunjungan tunggal dan kombinasi dimana A. cerana adalah berbeda nyata (p<0,05) sebanyak 181,6 ± 40,13 individu dan 107,5 ± 11,46 individu sedangkan A. mellifera adalah tidak berbeda nyata (p>0,05) yaitu sebanyak 206,22 ± 48,83 individu dan 130 ± 17,94 individu serta berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui A. mellifera lebih agresif ketika terjadi perebutan sumberdaya secara langsung. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah tertulis, maka dapat disimpulkan bahwa lebah A. cerana dan A. mellifera introduksi yang dikompetisikan pada tanaman cabai saling mempengaruhi aktivitas kunjungan. Seperti diketahui kunjungan tertinggi adalah perlakuan kombinasi namun kunjungan perlakuan kombinasi tersebut menurun jika dilihat berdasarkan kunjungan satuan spesies. Introduksi lebah penyerbuk mempengaruhi hasil penyerbukan. Perlakuan kombinasi memberikan hasil terbaik bagi fruit set yaitu sebesar 71,76% dengan peningkatan 35,05% dan keseluruhan parameter efektivitas penyerbukan. Spesies terbaik berdasarkan hasil penelitian adalah spesies A. mellifera karena menghasilkan buah lebih baik dibandingkan A. cerana, namun akan menjadi lebih baik lagi jika keduanya dikombinasikan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P21140 |
Uncontrolled Keywords: | Cabai, Introduksi, Kompetisi, Lebah madu |
Subjects: | B > B167 Biology I > I162 Insects |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Biologi |
Depositing User: | Mrs Galuh Putri Anjasmara |
Date Deposited: | 20 Aug 2021 03:53 |
Last Modified: | 20 Aug 2021 03:53 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/10749 |
Actions (login required)
View Item |