AGUSTA, Fian Ari (2017) Analisis Kapabilitas Apip dengan Menggunakan Internal Audit Capability Model (Studi Kasus pada Inspektorat Kabupaten Karanganyar). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

Preview	PDF (Cover) Cover_1.pdf Download (12kB) | Preview
	PDF (Legalitas) Legalitas dan Bagian awal Tugas Akhir_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	PDF (Abstrak) Abstrak_1.pdf Download (20kB) | Preview
	PDF (BabI) Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (114kB)
	PDF (BabII) Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (158kB)
	PDF (BabIII) Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (124kB)
	PDF (BabIV) Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (260kB)
	PDF (BabV) Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (17kB)
Preview	PDF (Daftarpustaka) Daftar Pustaka_1.pdf Download (33kB) | Preview
	PDF (Lampiran) Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini berjudul “Analisis Kapabilitas APIP Dengan Menggunakan Internal Audit Capability Model(Studi Kasus pada Inspektorat Kabupaten Karanganyar)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui level kapabilitas APIP, hambatan untuk mencapai kapabilitas APIP, dan langkahlangkah peningkatan kapabilitas APIP pada Inspektorat Kabupaten Karanganyar.Informan dalam penelitian ini adalah pejabat struktural dan pejabat fungsional auditor di Inspektorat Kabupaten Karanganyar. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara, kuesioner, dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapabilitas Inspektorat Kabupaten Karanganyar berada pada level 2 (infrastructure) dari 5 level yang ada. Capaian level tersebut belum sesuai dengan RPJMN Tahun 2014-2019 yang menargetkan kapabilitas APIP harus berada pada level 3 (integrated). Hambatan utama dalam pencapaian level kapabilitas APIP adalah pengelolaan SDM, Inspektorat masih kekurangan jumlah auditor dan kompetensi para pegawai belum merata.Kelemahan SDM menyebabkan peran dan layanan belum maksimal,pendokumentasian KKA masih belum sesuai standar dan Inspektorat belum sepenuhnya meningkatkan tata kelola dan manajemen risiko. Inspektorat juga memiliki kelemahan dalam praktik profesional, yaitu belum sepenuhnya menerapkan standar kendali mutu dan audit risiko. Kelemahan SDM juga mempengaruhi hubungan dan budaya organisasi. Hambatan lain yaitu kelemahan pada akuntabilitas dan manajemen kinerja, belum adanya sistem informasi biaya dan pengolahan data juga berpengaruh terhadap peran dan layanan dalam meningkatkan perbaikan tata kelola,praktik profesional dalam melaksanakan audit berbasis risiko, dan budaya dan hubungan organisasi. Kelemahan dalam struktur dan tata kelola yaitu terbatasnya jumlah anggaran pada Inspektorat juga berpengaruh terhadap peran dan layanan yang diberikan serta budaya dan hubungan organisasi yang dilakukan oleh Inspektorat.Implikasi dari kesimpulan di atas yaitu dalam upaya meningkatkan kapabilitasnya, Inspektorat Kabupaten Karanganyar sebaiknya melakukan perbaikan. Perbaikan terutama dilakukan pada pengelolaan SDM, Inspektorat diharapkan menambah jumlah auditor melalui inpassing atau merekrut pegawai baru dan meningkatkan kompetensi para pegawainya. Inspektorat juga perlu menerapkan standar kendali mutu sesuai dengan peraturan yang berlaku. Inspektorat perlu menyusun kebijakan untuk pemberian reward kepada tim atau pegawai terbaik. Inspektorat juga perlu mengusulkan penambahan jumlah anggaran secara berkala agar dapat melaksanakan pengembangan pegawai,melaksanakan penugasan yang terkait dengan perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.

Actions (login required)

View Item