SEMBIRING, Nine Loisye Payosa (2022) Efek Pemberian Teh Kecombrang (Etlingera elatior) terhadap Kadar TNF-α Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Aspirin. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Download (224kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (531kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Download (244kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (281kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (312kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (229kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (347kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (221kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Download (267kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Nine Loisye Payosa Sembiring-G1A018008-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang — Induksi aspirin dapat menimbulkan reaksi inflamasi seperti gastritis dan ulkus. Senyawa flavonoid, tanin, saponin pada kecombrang memiliki efek antiinflamasi. Senyawa-senyawa tersebut berpotensi untuk menurunkan kadar TNF-α tikus putih. Tujuan — Mengetahui efek teh kecombrang terhadap kadar TNF-α tikus putih yang diinduksi aspirin. Desain Penelitian — Penelitian ini menggunakan metode true experimental dengan desain post test only with control group. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 45 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi kedalam 15 kelompok, yaitu: Kelompok KST1 (positif), KNT1 (negatif). P1T1: aspirin 10 hari teh 1,5 g/200gBB 7 hari, P2T1: aspirin 10 hari, teh 3 g/200gBB 7 hari, P3T1: aspirin 10 hari, teh 6 g/200gBB, 7 hari. KST2 (positif), KNT2 (negatif). P1T2: aspirin 10 hari, teh 1,5 g/200gBB 14 hari, P2T2: aspirin 10 hari, teh 3 g/200gBB 14 hari, P3T2: aspirin 10 hari teh 6 g/200gBB 14 hari. KST3 (positif), KNT3 (negatif). P1T3: aspirin 10 hari, teh 1,5 g/200gBB 28 hari, P2T3: aspirin 10 hari, teh 3 g/200gBB 28 hari, P3T3: aspirin 10 hari, teh 6 g/200gBB 28 hari. Analisis data mengggunakan uji Kruskal-wallis dan Mann-Whitney. Hasil —Nilai rerata TNF-α terendah terdapat pada kelompok KST1, diikuti KNT1, P1T1, KST2, P3T1, P2T1, P1T2, P2T2, P3T2, P2T3, KST3, P3T3, P1T3, dan KNT3 dengan hasil uji statistic (p=0.000) diantara semua kelompok dan terdapat perbedaan bermakna antar tiap kelompok. Kesimpulan — Teh kecombrang dapat menurunkan kadar TNF-α dengan dosis efektif 1,5 g/200gBB tikus.

Actions (login required)

View Item