HUSNA, Naufalin (2017) Analisis Keragaman Genetik dan Hubungan Kekerabatan Kultivar Kentang (Solanum tuberosum L.) Di Banjarnegara Dan Wonosobo Berdasarkan Marka Molekuler RAPD dan SSR. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (34kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas dan bagian awal TA.pdf Restricted to Repository staff only Download (110kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (142kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (172kB) |
||
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (299kB) |
||
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (234kB) |
||
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (818kB) |
||
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (97kB) |
||
|
PDF (Daftarpustaka)
Daftar Pustaka_1.pdf Download (315kB) | Preview |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (272kB) |
Abstract
Kentang adalah tanaman sayuran penghasil umbi dari famili Solanacea. Tingkat konsumsi rumah tangga dan industri Indonesia lambat laun meningkat seiring pertumbuhan penduduk, sehingga peningkatan produktivitas kentang sangat dibutuhkan. Peningkatan produktivitas kentang dapat dilakukan menggunakan metode intensifikasi. Metode intensifikasi pada tanaman kentang dapat dilakukan dengan penggunaan bibit unggul. Sebagai syarat dalam perakitan kualitas unggul klon kentang, maka dibutuhkan adanya keragaman genetik yang luas. Penggunaan penanda morfologis berdasarkan kenampakan ciri tanaman dalam menganalisis keragaman kentang sangat dibutuhkan. Namun, pengaruh lingkungan dapat menyebabkan perbedaan identifikasi antarindividu walaupun susunan genetik yang sama. Hal ini yang mendasari perlunya analisis keragaman kentang dalam tingkat genetik. Penanda molekuler banyak digunakan dalam analisis keragaman genetik tanaman, salah satunya adalah Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD), dan Simple Sequence Repeat (SSR). Kegiatan penelitian ini dimulai dari pengumpulan semua koleksi plasma nutfah kentang (13 kultivar/sampel), kemudian dilanjutkan dengan kegiatan di Laboratorium. Pengambilan sampel daun kentang dilaksanakan di daerah Batur, Banjarnegara dan Dieng, Wonosobo. Analisis molekuler dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2016 sampai Juli 2017. Variabel pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini berupa kualitatif dan kuantitatif. Variabel kualitatif berupa keberadaan pita DNA yang teramplifikasi, dan variabel kuantitatif berupa angka angka hasil pengukuran ladder saat elektroforesis dan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik dari 13 kultivar tanaman kentang yang digunakan, memiliki tingkat keragaman genetik yang tinggi dengan persentase polimorfik sebesar 67% - 100%, dan nilai PIC dengan keterangan sedang - sangat informatif. Analisis kekerabatan pada 13 kultivar dihasilkan dua klaster utama. Kelompok klaster pertama terdiri atas kultivar Merah, Margahayu, NH1, Gareta, Vega, Klon 17, Granola, MZ, Lokal Dieng, Ungu, NH2, dan Bliss. Kelompok klaster kedua dibentuk oleh kultivar X. Penggunaan primer RAPD dan SSR menghasilkan pita DNA yang beragam membuktikan bahwa primer RAPD dan SSR dapat digunakan secara spesifik dalam menganalisis hubungan kekerabatan antar kultivar.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A17342 |
Subjects: | A > A128 Agricultural |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Agribisnis |
Depositing User: | Mr Rohmadi Rohmadi |
Date Deposited: | 29 May 2019 02:03 |
Last Modified: | 06 Mar 2020 07:03 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/1348 |
Actions (login required)
View Item |