ANGGORO, Dimas Bagus Nur (2020) Analisis Perilaku Lentur pada Pelat Berongga Menggunakan Bambu Apus dengan Sistem Pelat Dua Arah. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Dimas Bagus Nur Anggoro-H1D014042-Skripsi-2020.pdf Download (301kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Dimas Bagus Nur Anggoro-H1D014042-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (696kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Dimas Bagus Nur Anggoro-H1D014052-Skripsi-2020.pdf Download (268kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Dimas Bagus Nur Anggoro-H1D014042-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (192kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Dimas Bagus Nur Anggoro-H1D014042-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (606kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Dimas Bagus Nur Anggoro-H1D014042-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Dimas Bagus Nur Anggoro-H1D014042-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (837kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Dimas Bagus Nur Anggoro-H1D014042-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (124kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Dimas Bagus Nur Anggoro-H1D014042-Skripsi-2020.pdf Download (201kB)

Abstract

Penelitian ini didasari dengan percobaan penggunaan bambu yang diaplikasikan pada pelat berongga yang pada umumnya lubang pada pelat berongga tidak memiliki selimut rongga (kosong) atau menggunakan pipa PVC padarongganya. Dengan digunakannya bambu sebagai pengisi rongga diharapkan dapatmenambah kapasitas daripada pelat berongga pada umumnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang punggunaan bambu pada pelat berongga, dalam hal ini bambu yang digunakan bambu jenis apus. Karena bambu jenis ini memiliki nilaiekonomis dari jenis bambu yang lainnya. Pada penelitian ini menggunakan sistem pelat 2 arah deangan dimensi 80cm x 80cm x 25cm dan mutu beton 30 Mpa. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi kapasitas pelat, lendutan dan polaretak yang terjadi. Hasil pengujian kapasitas diperoleh dari nilai kuat tekan yang terjadi adalah sebesar 81.34 kN, 105.09 kN, dan 96.19 kN dengan momen lentur rata-rata 2.1 kN/m2 yang kemudian dikomparasi desain rencana. Untuk pengujian lendutan diperoleh nilai sebesar 13.044 mm berdasarkan perubahan nilai penurunan dari posisi awal saat belum diberikan tekanan sampai mengalami keruntuhan. Kemudian untuk pola retak diperoleh berdasarkan hasil pengamatan pada pelatsetelah diberikan tegangan maksimum hingga mengalimi keruntuhan, kemudian pola retak tersebut dikatagorikan sebagai retak lentur. Karena retak tipikal yang hampir tegak lurus pada sumbu struktur. Hasil seluruh pengujian dari ekperimental ini dikomparasi dengan analisis teoritis yang kemudian disusun menjadi sebuah kesimpulan dari penelitian ini.

Actions (login required)

View Item