KHOERULLATIF, Fahmi (2020) Continuous Deployment pada Sistem Tertanam Daring Berbasis Esp8266 dengan Mekanisme Over The Air. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Download (192kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Download (875kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabII) BAB-II-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Download (440kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Download (712kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Fahmi Khoerullatif-H1A016013-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Di era industri 4.0 ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat, khususnya dibidang sistem tertanam. Aplikasi dari sistem tertanam ini sudah digunakan diberbagai bidang seperti transportasi, pemerintahan, militer, industri,jaringan, dan alat-alat dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita gunakan. Namun dalam pengembangan sistem tertanam ini, banyak developer yang belum memperhatikan proses integrasi dan kolaborasi dari sistem yang mereka kembangkan, sehingga sistem tidak bisa dikembangkan secara baik dan berkeberlanjutan, Tentu hal tersebut menjadi sebuah masalah, karena sistem tertanam dituntut untuk handal dan adaptif terhadap perubahan kebutuhan manusia. Oleh karena itu, diperlukan sebuah infrastruktur sistem kolaboratif danterintegrasi dengan baik yang disebut DevOps Sistem tertanam yang dirancang infrastruktur DevOps ini berbasis mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dengan menggunakan mekanisme Over TheAir (0TA) untuk mengunduh firmware file yang executeable. Infrastruktur DevOps ini menggunakan Platformio sebagai compiler dan editor, Travis CI yang digunakan untuk proses build dan test, serta GitHub sebagai repository sistem danrelease product. Komponen-komponen tersebut dikonfigurasi sehingga dapat terintegrasi dengan baik Sistem ini memliki tujuh tahapan proses DevOps diantaranya yaitu plan, code, build, test, release, deploy, dan feedback. Sistem ini mengalami beberapa perubahan dari versi ke versi berikutnya. Pada penelitian ini dilakukan tiga bentuk pengujian, diantaranya adalah deployment frequency, automatic and lead timetest, dan change failur rate. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa sistem telah dilakukan 120 perubahan kode, infrasatruktur DevOps yang dibangun dapat berjalan secara otomatis dari tahap build sampai deployment dengan wakturata-rata 77.21 detik dengan change failure rate sebesar 4.27%.

Actions (login required)

View Item