OCTAVIAN, Aditya Eka (2020) Efek Pemberian Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Gambaran Histopatologi Tubulus Proksimal Tikus (Rattus Norvegicus) Model Hiperurisemia. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER- Aditya Eka Octavian-G1A016070-SKRIPSI-FK-2020.pdf Download (557kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Aditya Eka Octavian-G1A016070-Skripsi-FK.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Aditya Eka Octavian-G1A016070-Skripsi-FK-2020.pdf Download (652kB)
	PDF (BabI) BAB I-Aditya Eka Octavian-G1A016070-Skripsi-FK-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (778kB)
	PDF (BabII) BAB II-Aditya Eka Octavian-G1A0106070-Skripsi-FK-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabIII) BAB III-Aditya Eka Octavian-G1A016070-Skripsi-FK-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (836kB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Aditya Eka Octavian-G1A016070-Skripsi-FK-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (630kB)
	PDF (BabV) BAB V-Aditya Eka Octavian-G1A016070-Skripsi-FK-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (611kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Aditya Eka Octavian.pdf Download (875kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Aditya Eka Octavian-G1A016070-Skripsi-FK-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (958kB)

Abstract

Hiperurisemia merupakan predesposisi dari berbagai penyakit sistemik, seperti hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus, gagal ginjal, serta penyakit kardiovaskular. Ginjal merupakan organ ekskresi utama dalam tubuh yang perannya sangat penting dalam meregulasi zat sisa. Dua pertiga dari asam urat dalam tubuh di ekskresikan di ginjal, terutama tubulus proksimal, sehingga peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan padaginjal melalui aktivasi kaskade inflamasi dan peningkatan radikal bebas. Daun kelor memiliki kemampuan sebagai antiinflamasi, antioksidan, antihiperurisemia serta renoprotektor karena mengandung senyawa aktif flavonoid berupa kuarsetin,sapponin, serta tannin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberianekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap gambaran histopatologis tubulusproksimal pada tikus putih (Rattus norvegicus) model hiperurisemia. Metodepenelitian ini adalah penelitian eksperimental menggunakan Bahan Biologi Tersimpan (BBT) dari dua puluh lima ekor tikus putih dibagi dalam lima kelompok.kelompok A sebagai kontrol sehat, kelompok B sebagai kontrol sakit (diberikaninduksi otak sapi 20 gr/kgBB/hari), kelompok C, D, E sebagai kelompok perlakuan(diberikan induksi otak sapi 20 gr/hari dan dosis ekstrak daun kelor dengan dosis300,600,1200 mg/KgBB/hari). Pembuatan preparat dengan pewarnaan HE dandilakukan pengamatan menggunakan skor tubulat nekrosis. Rerata skor tubularnekrosis kelompok A adalah 1.5 ±0.268, Kelompok B 3.14 ± 0.09, Kelompok C2.96 ± 0.180, Kelompok D 1.86 ± 0.220, dan Kelompok E 2.18 ± 0.418. UjiKrusskal Wallis menunjukkan nilai p=0,003 (p<0,05). Uji Post-Hoc Mann-Whitneymenunjukkan tedapat perbedaan bermakna antara kelompok A dengan kelompokB dan C, kelompok B dengan kelompok A, D dan E. Pemberian ekstrak daun kelor(Moringa oleifera) dapat memperbaiki gambaran histopatologi ginjal tikus putih(Rattus norvegicus) model hiperurisemia. Daun kelor dapat berfungsi sebagai nefroprotektif.

Actions (login required)

View Item