NURJANNAH, Tika Nurul (2020) Budidaya dan Pemasaran Cabai Rawit (Capsicum frutescent L.) dengan Sistem Hidroponik Dutch Bucket di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Diploma thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Download (43kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (547kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK (RINGKASAN)-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Download (32kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (43kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (595kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (269kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (34kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Download (269kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Tika Nurul Nurjannah-A0A017011-Laporan D3 (Tugas Ahir)-FAPERTA-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescent L.) merupakan sayuran unggulan nasional dari famili Solanaceae dengan daya adaptasi dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta adalah salah satu lembaga yang memiliki tugas pokok untuk melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Salah satu teknologi pertanian yang digunakan yaitu hidroponik. Tujuan praktik kerja lapangan yaitu untuk mengetahui kondisi, keadaan umum, dan organisasi BPTP Yogyakarta dan mempelajari proses budidaya, pemasaran, kendala dalam proses budidaya dan pemasaran, serta analisis finansial cabai rawit sistem hidroponik dutch bucket di BPTP Yogyakarta. Kegiatan praktik kerja lapangan dimulai pada tanggal 20 Januari 2020 sampai dengan 20 Maret 2020. Materi yang dikaji adalah budidaya dan pemasaran cabai rawit (Capsicum frutescent L.) dengan sistem hidroponik dutch bucket di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta serta kendala yang dihadapi dan upaya pemecahannya. Metode pelaksanaan praktik kerja lapangan yang digunakan adalah metode partisipasi aktif, pengambilan data primer dan data sekunder, serta metode analisis finansial (analisis biaya, analisis penerimaan, analisis keuntungan, dan analisis kelayakan usaha) Hidroponik dutch bucket yaitu suatu sistem hidroponik yang menggunakan tetesan air nutrisi yang menetes secara terus menerus ke dalam bak atau ember tanaman dan sisa air nutrisi dialirkan kembali melalui selang atau pipa yang menuju ke penampungan air nutrisi (tandon) yang nantinya akan digunakan kembali. Proses budidaya cabai rawit dengan sistem hidroponik dutch bucket dilakukan mulai dari persiapan instalasi dutch bucket, persemaian, pembibitan, penanaman, pemberian nutrisi, perwiwilan, pengajiran (pengikatan), pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemanenan dan penangan pasca panen. Pemasaran cabai rawit dilakukan dengan menawarkan produk secara langsung kepada seluruh pegawai BPTP Yogyakarta. Hasil analisis finansial pada budidaya dan pemasaran cabai rawit dengan sistem hidroponik dutch bucket dalam satu periode tanam yaitu memerlukan total biaya sebesar Rp 617.800 yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 131.158 dan biaya variabel sebesar Rp 486.642. Total penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 800.000. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 182.200. Break even point volume produksi terjadi pada 84 kemasan cabai rawit per ons, break even point harga produksi terjadi pada Rp 3.089 per kemasan satu ons sedangkan break even point penerimaan terjadi pada Rp 327.895. R/C ratio yang dihasilkan yaitu 1,3. Berdasarkan analisis finansial tersebut maka budidaya cabai rawit dapat dijadikan usaha karena dapat menghasilkan keutungan.

Actions (login required)

View Item