PURWANTI, Rini (2022) Penerapan Metode Activity Based Costing (ABC) dalam Perhitungan Unit Cost sebagai Metode Alternatif pada Penentuan Tarif Pemeriksaan Laboratorium dan Radiologi (Studi Kasus di Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto). Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Download (118kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Download (1MB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (9MB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Download (1MB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Rini Purwanti-C2C017045-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (997kB) |
Abstract
Tantangan bisnis rumah sakit yang memaksa rumah sakit harus memiliki strategi untuk dapat bersaing. Survive dalam menjalani kompetisi, pihak rumah sakit harus menghitung kembali tarif rumah sakit yang ada sebelumnya untuk meminimalisir perhitungan tarif yang begitu tinggi dengan menggunakan model perhitungan tarif yang competitive. Penting bagi rumah sakit mengetahui besaran biaya setiap unit pelayanan yang dimiliki sebagai informasi unit cost yang menjadi dasar penentuan tarif dari jasa pelayanan. Metode penghitungan biaya yang umum digunakan adalah metode tradisional dimana pembebanan biaya berdasarkan atas biaya langsung dan biaya tidak langsung terkait produk. Namun metode akuntansi tradisional memiliki kelemahan yaitu pembebanan biaya produksi ke produk yang berakibat ketidakakuratnya tarif yang seharusnya dibayar oleh para pengguna jasa sehingga tarif dapat menjadi undercosting atau overcosting daripada biaya yang harus dikonsumsi. Biaya per-produk yang dihasilkan oleh prosedur pembebanan pada akuntansi sistem tradisional akan memberi informasi biaya ter-distorsi. Distorsi biaya timbul karena adanya ketidakakuratan dalam pengukuran biaya per-aktivitas yang mengakibatkan kesalahan dalam menentukan biaya, perencanaan, pengendalian dan membuat keputusan (Supriyono, 2001). Penggunaan alat-alat canggih di instalasi laboratorium dan radiologi RS Orthopaedi Purwokerto mengkonsumsi aktivitas-aktivitas overhead pada produk jasa pemeriksaan yang dihasilkan, dengan prosentase yang berbeda-beda. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi distorsi karena metode tradisional, dapat di gunakan pendekatan baru dengan menggunakan dasar aktivitas. Metode perhitungan yang tepat untuk berbagai rumah sakit adalah dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis hasil perhitungan unit cost pemeriksaan laboratorium dan radiologi dengan menggunakan metode Activiti Based Cosdting (ABC). Obyek penelitian ini adalah RS Orthopaedi Purwokerto dengan produk pemeriksaan laboratorium dengan alat canggih yaitu pemeriksaan hematologi rutin, elektrolit (Na, K, Cl), koagulasi (PT-APTT & Nilai INR), kimia klinik (glukosa) dan radiologi rontgen thorax. Teknik pengumpulan data/ informasi melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Sedangkan alat analisis dalam penelitan ini menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu mengidentifikasi dan memberikan gambaran tentang penerapan metode Activity Based Costing (ABC) pada perhitungan unit cost kemudian hasil dibandingkan dengan metode akuntansi tradisional berdasarkan job order costing yang diterapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data terdapat selisih antara perhitungan unit cost metode ABC dengan unit cost yang digunakan selama ini di RSOP yaitu: (1) hematologi rutin sebesar Rp. 22489,00 (60,1%) (2) elektrolit sebesar Rp. 68.637,00 (80,5%) (3) koagulasi sebesar Rp. 8.168,00 (8,7%) (4) glukosa sebesar Rp. 3.720,00 (25,9%) (5) rontgen thorax Rp. 37.081,00 (72,9%) dimana selisih perhitungan unit cost dengan metode ABC lebih tinggi dibandingkan unit cost yang digunakan di RSOP selama ini.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P222040 |
Uncontrolled Keywords: | Activity Based Costing, Unit Cost, tarif, laboratorium klinik, radiologi diagnostik, hematologi, elektrolit, koagulasi, glukosa, rontgen thorax |
Subjects: | C > C881 Cost effectiveness H > H250 Hospitals M > M35 Management |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Manajemen |
Depositing User: | Mrs Rini Purwanti |
Date Deposited: | 22 Feb 2022 01:31 |
Last Modified: | 22 Feb 2022 01:31 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/14632 |
Actions (login required)
View Item |