BUDIHARTO, Imam (2022) Konflik Politik Agraria Di Desa Wadas Pasca Rencana Pembangunan Bendungan Bener Kabupaten Purworejo Tahun 2018-2021. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Download (89kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (558kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Download (77kB) |
|
PDF (BabI)
BAB- I- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (238kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (282kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (222kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (141kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Download (179kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN- Imam Budiharto- F1D017034-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dinamika konflik agraria yang terjadi antara BBWSSO dengan masyarakat Desa Wadas dan mendeskripsikan aktor-aktor yang terlibat dalam konflik politik agraria di Desa Wadas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan paradigma non positivisme, serta menggunakan perspektif developmentalisme dan pendekatan penelitian studi kasus. Dalam pemilihan infoman, penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah konflik politik agraria, pengadaan tanah, dan pembangunan kepentingan umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar permasalahan terjadinya konflik adalah usaha masyarakat Desa Wadas untuk mempertahankan lahan perkebunan dan menolak apabila lahan perkebunan mereka dijadikan lokasi pertambangan terbuka (quarry) batuan andesit untuk material pembangunan Bendungan Bener. Konflik yang terjadi di Desa Wadas sudah melalui 3 tahapan yaitu pra konflik, konfrontasi, dan krisis, dimana terdapat dinamika pada setiap tahapan tersebut. Tahapan prakonflik dimulai ketika masyarakat merasa resah akan kehilangan lahan perkebunan mereka dan timbul pemikiran untuk mempertahankan lahan tersebut. Tahapan konfrontasi ditandai dengan munculnya gerakan penolakan masyarakat Desa Wadas yang kemudian tergabung kedalam GEMPADEWA. Tahapan krisis ditandai dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian seperti pemukulan dan penarikan paksa. Konflik tersebut masih berlangsung pada tahapan krisis hingga penelitian berahir dan belum mencapai tahapan pasca konflik. Aktor yang terlibat dalam konflik politik agraria yang terjadi di Desa Wadas yaitu masyarakat yang tergabung dalam GEMPADEWA, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo, Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Purworejo, Pemerintah Desa Wadas, dan dua Lembaga Swadaya Masyarakat yaitu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F22058 |
Uncontrolled Keywords: | konflik politik agraria, tahapan konflik, peran aktor |
Subjects: | C > C749 Conflicts P > P402 Politics |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Politik |
Depositing User: | Mr IMAM BUDIHARTO |
Date Deposited: | 24 Feb 2022 01:00 |
Last Modified: | 24 Feb 2022 01:00 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/14730 |
Actions (login required)
View Item |