NURIMAN, Arief (2016) Life Cycle Assessment (LCA) Sistem Produksi Beras di Kabupaten Merauke, Papua. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) Cover_1.pdf Download (529kB)
	PDF (Legalitas) Legalitas_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (Abstrak) Abstrak_1.pdf Download (524kB)
	PDF (BabI) Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (525kB)
	PDF (BabII) Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (749kB)
	PDF (BabIII) Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (660kB)
	PDF (BabIV) Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (522kB)
	PDF (DaftarPustaka) Daftar Pustaka_1.pdf Download (678kB)
	PDF (Lampiran) Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (987kB)

Abstract

Produksi padi di Kabupaten Merauke, Papua selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, produksi padi di Kabupaten Merauke adalah sebesar 177.581 ton. Dengan fakta tersebut, pemerintah berencana untuk menjadikan Kabupaten Merauke sebagai lumbung padi nasional. Untuk menunjang rencana tersebut, Life Cycle Assessment (LCA) dapat diterapkan dalam pengembangan strategis bagi sistem produksi beras di Merauke. Penelitian ini merupakan studi kasus dari sistem produksi beras di Merauke, yang bertujuan untuk (1) mengidentifikasi jumlah konsumsi energi (input) selama proses produksi beras, dari proses pengolahan tanah sampai proses pengolahan pascapanen, (2) mengetahui pengaruh penggunaan energi terhadap lingkungan dilihat dari jumlah emisi (output) yang dihasilkan selama proses produksi beras, dan (3) membandingkan jumlah konsumsi energi dan emisi yang dihasilkan di Merauke dengan daerah lain, serta analisa sumber perbedaannya. Hasil analisis penggunaan energi dan emisi lingkungan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai perbaikan perencanaan produksi pada masa tanam selanjutnya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei yang dilaksanakan di Kabupaten Merauke, Papua. Pengolahan data hasil survei dilakukan di Laboratorium Sistem Informasi dan Manajemen Industri Pertanian (SIMIP), Laboratorium Teknologi Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Berdasarkan ISO 14040 mengenai metode Life Cycle Assessment (LCA), penelitian ini mengkaji tentang proses produksi beras meliputi kegiatan pembudidayaan padi sampai dengan pengolahan pascapanen padi menjadi beras dan dampak cemaran gas rumah kaca. Variabel pengukuran meliputi analisis input energi manusia; input energi bahan bakar; input energi massa; output emisi CO2 dari konsumsi bahan bakar penggunaan alsintan dan pupuk urea; output emisi CH4 lahan sawah; output emisi N2O langsung dan tidak langsung. Data yang telah diperoleh baik data primer atau sekunder akan diklasifikasi dan dikuantifikasikan, selanjutnya data akan diinterpretasikan untuk ditarik kesimpulan dan evaluasi perbaikan yang dimungkinkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total konsumsi energi produksi beras di Merauke adalah sebesar 11.957,86 MJ/ha. Total nilai GWP dari produksi beras di Merauke sebesar 45.119,45 tonCO2-eq/tahun, dimana setelah dikonversi (CO2-eq) nilai emisi dari gas CH4, CO2, dan N2O berturut-turut sebesar 34.700 tonCO2eq/tahun, 5.910,71 tonCO2-eq/tahun, dan 4.508,74 tonCO2-eq/tahun. Dari satu kilogram beras yang diproduksi di Merauke dihasilkan tingkat konsumsi energi sebesar 2,49 MJ lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi energi dari sistem produksi beras di Guilan, Iran (15,7 MJ/kg beras); Chhattisgarh, India (10,43 MJ/kg beras); dan Nasarawa State, Nigeria (3,6 MJ/kg beras). Sedangkan, untuk nilai GWP yang dihasilkan dari sistem produksi beras di Merauke adalah sebesar 0,25 kgCO2-eq lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai GWP yang dihasilkan dari sistem produksi beras di Filipina (0,47 kgCO2-eq/kg beras); California, Amerika Serikat (1,47 kgCO2-eq/kg beras); dan Mesir (1,9 kgCO2-eq/kg beras).

Actions (login required)

View Item