KHASANAH, Siti Maesatun Nur (2016) Aplikasi Metabolit Sekunder Mikroba Lima Rhizosfer Bambu terhadap Penekanan Penyakit Antraknosa pada Pisang Uli Pascapanen. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (993kB) |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (1MB) |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
Daftar Pustaka_1.pdf Download (1MB) |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pisang merupakan salah satu tanaman holtikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan sering ditanam di Indonesia. Salah satu penyebab turunnya kualitas dan kuantitas produk pisang pascapanen adalah penyakit antraknosa yang disebabkan jamur Colletotrichum musae. Pengendalian menggunakan metabolit sekunder yang terdapat pada mikroba antagonis merupakan salah satu cara pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mengkaji daya hambat aplikasi lima metabolit sekunder mikroba rhizosfer bambu (bambu ampel, bambu kasap, bambu kuning, bambu wulung dan bambu tali) terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum musae, 2) mengendalikan penyakit antraknosa, 3) mengetahui pengaruh terhadap mutu buah pada pisang pascapanen. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, selama 4 bulan, mulai November 2015 sampai dengan Februari 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap untuk uji in vitro, sedangan pada pengujian in vivo menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan masing – masing enam perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol, metabolit sekunder mikroba rhizosfer bambu ampel, bambu kasap, bambu kuning, bambu wulung, dan bambu tali. Variabel yang diamati adalah daya hambat, masa inkubasi, luas serangan, intensitas serangan, kekerasan buah, dan kadar gula, serta uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan metabolit sekunder mikroba rhizosfer bambu kuning, tali, dan wulung mampu menekan pertumbuhan jamur patogen sebesar 43,5: 56,5: dan 45,5% in vitro, sedangkan pada uji in vivo metabolit sekunder mikroba rhizosfer bambu wulung mampu menunda masa inkubasi 37%, metabolit sekunder mikroba rhizosfer bambu ampel, kasap, kuning, dan tali mampu menekan luas serangan masing – masing 84,57: 83,89: 84,33: dan 84,79% dan untuk intensitas serangan semua aplikasi metabolit sekunder mampu menekan intensitas serangan masing – masing sebesar 33,325: 36,675: 35: 38,325: dan 31,65%. Perlakuan metabolit sekunder mikroba rhizosfer bambu kuning dan wulung mampu menjaga kekerasan dan meningkatkan kadar gula pada buah pisang uli masing – masing sebesar 300 dan 5,74%. Semua perlakuan tidak memengaruhi terhadap uji organoleptik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A16233 |
Uncontrolled Keywords: | Budidaya buah, Penyakit Tanaman |
Subjects: | F > F408 Fruit culture P > P177 Pest control |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi |
Depositing User: | Users 4079 not found. |
Date Deposited: | 04 Apr 2022 04:47 |
Last Modified: | 04 Apr 2022 04:47 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/15388 |
Actions (login required)
View Item |