AULIA, Dewi Elok Maharani (2022) Karakteristik Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi (Oryza sativa L.) pada Cekaman Suhu Tinggi. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Download (115kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (434kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Download (157kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (43kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (72kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (437kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (98kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (33kB)
	PDF (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (292kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Dewi Elok MA-A1D018030-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (743kB)

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia sehingga kebutuhannya akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan suhu udara menjadi salah satu tantangan dalam upaya produksi padi. Cekaman suhu tinggi mengakibatkan penurunan hasil dan kualitas pada budidaya padi karena dapat menyebabkan jumlah gabah berkurang, bobot gabah isi menurun, dan meningkatnya gabah mengapur. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai respon pertumbuhan tanaman padi melalui karakteristik morfologi dan fisiologinya sehingga dapat diketahui genotipe padi yang memiliki kemampuan beradaptasi pada lingkungan dengan cekaman suhu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik morfologi dan fisiologi beberapa genotipe tanaman padi, (2) mengetahui respon pertumbuhan tanaman padi pada cekaman suhu tinggi, dan (3) mengetahui genotipe tanaman padi yang memiliki potensi toleran cekaman suhu tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura/UPT Pertanian Kebun Benih Padi dan Palawija Desa Bojongsari Kecamatan Kembaran Banyumas, Laboratorium Agroekologi, dan Laboratorium Agronomi dan Hortikutura Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada bulan Juni hingga Desember 2021. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split-plot Design) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama (main plot) adalah perlakuan cekaman suhu tinggi (T) yaitu T1= 38oC dan T2= 40oC. Faktor kedua (sub plot) yaitu varietas padi (V) yang terdiri atas V1= Inpari 34 Agritan, V2= Inpari 35, V3= Inpari Unsoed 79 Agritan, V4= Jeliteng, V5= Padi Hitam/PH 3, dan V6= Padi Hitam/PH 5. Masing-masing faktor dikombinasikan sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali sehingga total terdapat 36 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, panjang akar, luas daun, nilai klorofil, kerapatan stomata, fertilitas serbuk sari, jumlah malai, bobot 1000 biji, bobot gabah per rumpun, laju pertumbuhan tanaman, dan persentase butir kapur. Data kuantitatif yang diperoleh dari pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam atau Analysis of Variance (Anova). Apabila terdapat perbedaan di antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cekaman suhu tinggi pada 40oC dapat meningkatkan persentase butir kapur. Varietas padi menunjukkan keragaman pada tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, panjang akar 5 Minggu Setelah Tanam (MST), luas daun, nilai klorofil, kerapatan stomata, dan bobot 1000 butir. Varietas Inpari Unsoed 79 Agritan unggul dalam rendahnya persentase butir kapur dan PH 3 memiliki penurunan persentase butir kapur yang terkecil, sehingga keduanya memiliki potensi toleran terhadap cekaman suhu tinggi dibandingkan varietas lain yang diuji karena pada taraf perlakuan suhu 40oC. Interaksi antara dua faktor memberikan pengaruh terhadap nilai klorofil pada umur 6 MST dan persentase butir kapur.

Actions (login required)

View Item