SETIAWAN, Indra (2017) Determinan Inflasi Jawa Tengah: Suatu Perspektif Non Moneter. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (67kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas dan Bagian Awal Tugas Akhir_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (323kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (56kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (91kB) |
||
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (137kB) |
||
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (154kB) |
||
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (142kB) |
||
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (59kB) |
||
|
PDF (Daftarpustaka)
Daftar pustaka_1.pdf Download (53kB) | Preview |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (108kB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Determinan Inflasi Jawa Tengah: Suatu Perspektif Non Moneter”. Inflasi bukan hanya fenomena moneter, akan tetapi terdapat sumber-sumber lain yang menyebabkan inflasi. Faktor-faktor seperti gangguan produksi, gangguan distribusi, serta kebijakan pemerintah merupakan sumber utama penyumbang inflasi daerah. Faktor tersebut menyebabkan dorongan harga(cost push) pada barang dan jasa karena faktor-faktor tersebut memengaruhi ketersediaan, kecukupan, dan keterjangkauan penawaran. Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi dengan tingkat inflasi paling stabil di Pulau Jawa berperan sebagai leader inflation untuk provinsi-provinsi lain di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan inflasi Jawa Tengah dalam perspektif non moneter. Pemilihan faktor moneter didasarkan bahwa setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dimana kebijakan moneter tidak dapat mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode regresi data panel dengan pendekatan fixed effect model (FEM). Cross section dalam penelitan ini terdiri atas empat Kabupaten/Kota, yaitu Semarang, Surakarta, Purwokerto, dan Tegal.Variabel penelitian ini terdiri dari inflasi sebagai variabel dependen dan pengeluaran pemerintah, upah minimum kabupaten, produktivitas tenaga kerja, pendapatan per kapita, konsdisi infrastruktur sebagai variabel independen, serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sebagai variabel dummy. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama pengeluaran pemerintah, upah minimum kabupaten, produktivitas tenaga kerja, pendapatan per kapita, dan kondisi infrastruktur berpengaruh terhadap inflasi. Secara parsial, produktivitas tenaga kerja, pendapatan per kapita, dan kondisi infrastruktur memberikan hasil yang signifikan terhadap inflasi di Jawa Tengah. Sementara itu, pengeluaran pemerintah dan upah minimum kabupaten memberikan hasil yang tidak signifikan terhadap inflasi di Jawa Tengah. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, bank Indonesia, pihak swasta, dan tim pengendali inflasi daerah harus terus meningkatkan koordinasi dan kerjanya sehingga inflasi di daerah rendah dan stabil.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | C17294 |
Uncontrolled Keywords: | Inflasi, Inflasi Daerah, Faktor Non Moneter |
Subjects: | I > I127 Inflation Finance |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > S1 Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan |
Depositing User: | Mrs Sri Hartati |
Date Deposited: | 11 Dec 2019 04:09 |
Last Modified: | 11 Dec 2019 04:09 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/1714 |
Actions (login required)
View Item |