NUGROHO, Hari (2022) Implementasi Kebijakan Penanganan Stunting Di Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
1.COVER-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Download (263kB) |
|
PDF (Legalitas)
2.LEGALITAS-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (910kB) |
|
PDF (Abstrak)
3.ABSTRAK-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Download (263kB) |
|
PDF (BabI)
4.BAB I-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Restricted to Repository staff only until 5 September 2023. Download (441kB) |
|
PDF (BabII)
5.BAB II-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Restricted to Repository staff only until 5 September 2023. Download (728kB) |
|
PDF (BabIII)
6.BAB III-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Restricted to Repository staff only until 5 September 2023. Download (464kB) |
|
PDF (BabIV)
7.BAB IV-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabV)
8.BAB V-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Download (304kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
9.DAFTAR PUSTAKA-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Download (418kB) |
|
PDF (Lampiran)
10.LAMPIRAN-HARI NUGROHO-F2A017027-TESIS-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (876kB) |
Abstract
Data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat, angka prevalensi stunting balita di Kabupaten Tegal mengalami peningkatan. Data SSGI tahun 2021, angka prevalensi stunting di kabupaten Tegal berpenduduk 1,59 juta jiwa ini mencapai 28,1 persen atau meningkat 2,86 persen poin dari tahun 2019 yang sebesar 25,14 persen. Prevalensi stunting balita di Kabupaten Tegal tahun 2021 tersebut merupakan yang tertinggi kedua di Jawa Tengah setelah Wonosobo. Penelitian ini bertujuan (1) untuk menganalisis implementasi kebijakanpenanganan stunting di Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal, dan (2) untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan penanganan stunting di Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. Fokus penelitian ini yakni implementasi kebijakan penanganan stunting bersifat menyeluruh tidak dapat di pisahpisahkan. Penelitian dilaksanakan di Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal. Sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Informan berjumlah 19 orang. Pengumpulan data, menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.Hasil penelitian kebijakan penanganan stunting di Desa Tamansari iniberkelanjutan, artinya permasalahan terkait koordinasi, pendanaan dan partisipasi dari aparatur pemerintah desa menjadi permasalahan yang umum. Pemerintah Desa Tamansari baru mengakomodir penanganan stunting dalam dokumen perencanaan yang merujuk pada SK Kepala Desa Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Desa Tamansari. Intervensi gizi spesifik programprogram kesehatanterhadapkelompoksasaran yakni ibu hamil, ibu menyusui, bayi baru lahir, dan anak usia di bawah dua tahun pada dasarnya telah lama dilaksanakan sebelumnya melalui kegiatan posyandu yang dikordinasikan oleh bidan desa, kader posyandu, dan kader penyuluh KB. Namun aktivitas tersebut bukan dalam rangka penanganan balita stunting, tetapi aktivitas pelayanan kesehatan reguler dengan leading sector-nya adalah Dinas Kesehatan. Adanya kebijakan kepala desa tersebut sebagai legitimasi kewenangan atau memberikan arah bahwa program-program kesehatan yang dilaksanakan selama ini akan diperkuat untuk penanganan stunting. Pada intervensi gizi sensitif belum ditemukan adanya koordinasi yang intensif antara pemerintah desa dengan dan lingkungan sosialnya sehingga program dan kegiatan yang ada berjalan masing-masing. Peran Pemdes, BPD, Fatayat/Muslimat NU, bidan desa, kader kesehatan posyandu dan kader penyuluh KB dalam penanganan stunting sebagai penguatan untuk penurunan stunting. Faktor pendukung penanganan stunting di Desa Tamansari antara lain dukungan pemerintah desa, tingkat ekonomi kelompok sasaran bukan termasuk keluarga miskin, sehingga kebutuhan asupan gizi anak dan ibu sebenarnya dapat tercukupi secara mandiri dan kondisi lingkungan sosialnya yang baik memperkuat partisipasi masyarakat dalam intervensi gizi sensitif maupun intervensi gizi spesifik pada penanganan stunting. Adapun faktor penghambat utama terletak pada kurangnya komunikasi dan pengetahuan dari pemerintah desa dan warga mengenai stunting dan dampak stunting, disusul dukungan anggaran yang belum memadai untuk penanganan balita stunting.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P222209 |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Implementasi, Stunting. |
Subjects: | P > P624 Public administration |
Divisions: | Program Pascasarjana & Profesi > S2 Administrasi Publik |
Depositing User: | Mr Hari Nugroho |
Date Deposited: | 05 Sep 2022 01:27 |
Last Modified: | 05 Sep 2022 01:27 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/18039 |
Actions (login required)
View Item |