PANCANINGTYAS, Yulita Rizkie (2017) Penangguhan Penahanan terhadap Pelaku Anak dalam Tindak Pidana di Kejaksaan Negeri Banyumas. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (55kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (646kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (634kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (63kB) |
||
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (165kB) |
||
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (70kB) |
||
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (124kB) |
||
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (35kB) |
||
|
PDF (DaftarPustaka)
Daftar pustaka_1.pdf Download (37kB) | Preview |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (383kB) |
Abstract
Dalam perkara anak, penahanan merupakan upaya hukum terakhir apabila upaya diversi gagal maupun pelaku anak sudah melakukan tindak pidana lebih dari sekali, serta melakukan hal-hal yang terindikasi dalam Pasal 21 ayat (1) KUHAP. Apabila pelaku anak sudah melakukan tindak pidana lebih dari sekali, maka tidak akan dilakukan upaya diversi melainkan langsung dilakukan penahanan. Pelaku anak memiliki hak yang harus dilindungi, khususnya terkait dengan penahanannya, yaitu hak mengajukan permohonan penangguhan penahanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan pengajuan penangguhan penahanan terhadap pelaku anak di Kejaksaan Negeri Banyumas banyak yang dikabulkan dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pengambilan kebijakan Kepala Kejaksaan Negeri Banyumas dalam mengabulkan maupun tidak mengabulkan permohonan penangguhan penahanan pelaku anak. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis, karena masalah yang diteliti berkaitan erat dengan realitas sosial dan tingkah laku manusia, yaitu penangguhan penahanan terhadap pelaku anak di Kejaksaan Negeri Banyumas. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa permohonan penangguhan penahanan bagi tersangka atau terdakwa, dalam penelitian ini adalah pelaku anak merupakan suatu hak hukum. Namun dikabulkan atau tidak dikabulkan permohonan penangguhan penahanan tersebut merupakan kewenangan Kepala Kejaksaan Negeri dengan pertimbangan yang matang baik dari permohonan pelaku anak/ keluarga/ penasehat hukumnya, nota pendapat Penuntut Umum anak, Kasi Pidum, ketentuan dalam KUHAP, termasuk kepentingan anak dan masyarakat atau publik, serta adanya persyaratan yang ditentukan yaitu adanya jaminan. Permohonan penangguhan penahanan pelaku anak di Kejaksaan Negeri Banyumas banyak yang dikabulkan karena pelaku perkara tersebut baru satu kali melakukan tindak pidana, masih sekolah, adanya jaminan dari penjamin (orangtua/ kepala sekolah maupun penasehat hukumnya) bahwa pelaku perkara pidana anak tersebut tidak akan menimbulkan kekhawatiran, seperti melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan/ atau mengulangi tindak pidana.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | E17090 |
Uncontrolled Keywords: | Penangguhan penahanan, pelaku anak, Kejaksaan Negeri |
Subjects: | J > J102 Juvenile courts J > J103 Juvenile delinquency |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mrs Sri Handayani |
Date Deposited: | 31 Oct 2018 02:42 |
Last Modified: | 09 Jan 2020 03:25 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/188 |
Actions (login required)
View Item |