HARTONO, Reynaldi (2022) Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Hyponex dan Pupuk Kandang dengan Media Pasir Pantai terhadap Pertumbuhan Bunga Marigold (Tagetes erecta). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) Cover.pdf Download (64kB)
	PDF (Legalitas) Legalitas.pdf Restricted to Repository staff only Download (530kB)
	PDF (Abstrak) Abstrak.pdf Download (61kB)
	PDF (BabI) Bab I.pdf Restricted to Repository staff only until 22 November 2023. Download (65kB)
	PDF (BabII) Bab II.pdf Restricted to Repository staff only until 22 November 2023. Download (331kB)
	PDF (BabIII) Bab III.pdf Restricted to Repository staff only until 22 November 2023. Download (165kB)
	PDF (BabIV) Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (283kB)
	PDF (BabV) Bab V.pdf Download (55kB)
	PDF (DaftarPustaka) Daftar Pustaka.pdf Download (211kB)
	PDF (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (550kB)

Abstract

Pasir merupakan salah satu lahan yang tidak cocok untuk ditanami tanaman namun dengan beberapa tambahan perlakuan diharapkan dapat memberikan pertumbuhan yang optimal bagi tanaman. Penanaman Marigold di lahan berpasir dilakukan untuk mengetahui apakah Marigold dapat tumbuh dan berbunga secara normal bahkan dalam kondisi paling tidak menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendapatkan dosis pupuk kandang kambing yang tepat untuk pertumbuhan tanaman Marigold di media pasir, 2) mendapatkan frekuensi pemberian pupuk daun Hyponex yang tepat untuk pertumbuhan tanaman Marigold di media pasir, 3) mendapatkan interaksi antara dosis pupuk kandang kambing dan frekuensi pemberian pupuk daun Hyponex yang tepat untuk pertumbuhan tanaman Marigold di tanah pasir. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wanayasa, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen di ketinggian 40 mdpl dan Laboratorium Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian UNSOED. Penelitian dilaksanakan Mei 2021 sampai Oktober 2021. Bahan penelitian yang digunakan meliputi lahan terbuka, pupuk kandang kambing, pupuk anorganik Hyponex hijau konsentrasi 1 g/l, benih tanaman Marigold varietas Golden Bloom F1, tanah, tanah pasir pantai (5,3 kg/polybag), dan air. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu polybag ukuran 10x25, tray, sprayer, gembor, gunting, penggaris, timbangan digital, oven, amplop, label, alat tulis, lembar pengamatan dan kamera. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial, terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kandang kambing K2 dan K3 di lahan pasir pantai mampu memberikan hasil yang lebih baik dari K1 dan berbeda nyata pada variabel pertumbuhan vegetatif tanaman Marigold diantaranya tinggi tanaman, jumlah anak daun, jumlah daun majemuk, luas anak daun per tanaman, bobot tajuk segar, bobot tajuk kering, dan bobot akar segar. Perlakuan K3 disarankan karena selain berbeda nyata pada pertumbuhan vegetatif juga berbeda nyata pada hasil tanaman Marigold yaitu jumlah bunga dan bobot bunga segar per tanaman. Perlakuan frekuensi Hyponex H1 dan H2 memberikan waktu bunga mekar tercepat dan berbeda nyata terhadap H0. Perlakuan H2 disarankan untuk mempercepat waktu bunga mekar karena dengan intensitas yang lebih sedikit mampu memberikan hasil yang sama dengan H1. Namun secara keseluruhan, pemberian Hyponex tidak berdampak nyata pada sebagian besar variabel tanaman dan bahkan tidak memberikan hasil yang lebih baik dari perlakuan H0. Perlakuan interaksi antara pupuk kandang kambing dan frekuensi Hyponex hanya berpengaruh nyata pada variabel tanaman jumlah daun majemuk pada 4 mst, waktu bunga mekar, dan jumlah bunga. Perlakuan interaksi terbaik pada variabel daun majemuk pada 4 mst adalah K2H2, K3H0, K3H1, dan K3H2. Perlakuan interaksi terbaik pada variabel waktu bunga mekar adalah K1H0, K1H1, K1H2, K2H2, dan K3H1. Perlakuan interaksi terbaik pada variabel jumlah bunga adalah K2H2, K3H0, dan K3H1. Perlakuan interaksi K2H2 dan K3H1 mampu memberikan hasil terbaik pada variabel jumlah daun majemuk pada 4 mst, waktu bunga mekar, dan jumlah bunga. Perlakuan interaksi K2H2 lebih direkomendasikan karena dengan pengeluaran yang lebih sedikit dari K3H1 mampu memberikan jumlah daun majemuk, waktu bunga mekar, dan jumlah bunga yang sama baiknya.

Actions (login required)

View Item