Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Pola Pemberdayaan Pengrajin Cococraft Berbasis Manajemen Adaptif Melalui Inisiasi Usaha Mikro Media Semai Cocodust Di Kelurahan Purbalingga Wetan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah

DUMASARI, Dumasari (2020) Pola Pemberdayaan Pengrajin Cococraft Berbasis Manajemen Adaptif Melalui Inisiasi Usaha Mikro Media Semai Cocodust Di Kelurahan Purbalingga Wetan, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Doctoral thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
cover.pdf

Download (765kB)
[img] PDF (Legalitas)
legalitas.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (Abstrak)
abstrak.pdf

Download (733kB)
[img] PDF (BabI)
Bab I.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (BabII)
Bab II.pdf

Download (2MB)
[img] PDF (BabIII)
Bab III.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (BabIV)
Bab IV.pdf

Download (2MB)
[img] PDF (BabV)
Bab V.pdf

Download (959kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
daftar pustaka.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (Lampiran)
lampiran.pdf

Download (1MB)

Abstract

Tujuan pokok penelitian untuk mengkaji dan menemukan rumusan pola pemberdayaan pengrajin cococraft berbasis manajemen adaptif melalui inisiasi usaha mikro media semai cocodust. Penelitian dilakukan empat aspek. Aspek pertama tentang kajian kondisi faktual sosial ekonomi. Penelitian aspek pertama menggunakan Metode Studi Kasus Mendalam (Embedded Case Study). Aspek kedua mengkaji tentang produksi media semai cocodust. Penelitian aspek kedua memanfaatkan Metode Terapan (Participatory Action Research). Aspek ketiga mengkaji dan menemukan dekripsi konsep manajemen adaptif. Metode penelitian aspek yang ketiga ialah Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan pendekatan Grounded Research. Desain pola pemberdayaan berbasis manajemen adaptif dirumuskan pada penelitian aspek yang keempat. Metode yang digunakan pada penelitian aspek keempat adalah Research and Development. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi faktual sosial ekonomi pengrajin cococraft memiliki berbagai unsur, yang berfungsi sebagai penentu kualitas sumberdaya manusia dan kategori keinovatifan. Berbagai unsur memiliki daya dukung terhadap pemberdayaan pengrajin cococraft: tingkat adopsi, pendapatan, komunikasi, pendidikan nonformal, pengalaman kerja, jejaring kerjasama dan pendidikan formal. Adapun unsur yang mempunyai daya hambat: aktivitas sosial, pengeluaran, sifat mata pencaharian, umur dan mobilitas sosial. Berdasarkan eksistensi unsur kondisi faktual sosial ekonomi, pengrajin dibedakan dalam tiga kategori: perintis, penerap awal dan penerap lamban. Mayoritas (84 persen) responden penerap lamban hanya sampai tahap adopsi awal: kesadaran, minat dan penilaian. Jumlah responden yang berani mengujicoba dan mengadopsi teknologi cocodust sedikit (16 persen). Kelambanan adopsi karena keterbatasan modal dan waktu, kerumitan teknologi, kelangkaan tenaga kerja dan keraguan terhadap kemanfaatan media semai cocodust sebagai sumber pendapatan tambahan. Potensi dan keadaan kondisi faktual sosial ekonomi menjadi bahan pertimbangan berharga bagi penelitian aspek kedua, ketiga dan keempat. Teknologi produksi media semai cocodust diujicoba dan diadopsi oleh pengrajin perintis dan penerap awal. Pengrajin penerap lamban mulai mengadopsi sampai tahap kesadaran dan minat. Hasil uji harkat (kategori) sifat produksi 1 dan 2 membuktikan keempat rancangan media semai cocodust memiliki kandungan unsur hara makro primer dan sekunder, hara mikro, C-organik, nisbah C/N dan pH. Keempat perlakuan media semai cocodust layak dimanfaatkan sebagai media semai bagi Caisin (Brassica juncea L.). Berdasarkan uji harkat (kategori) sifat media semai cocodust produksi 1 dan 2, hasil uji keragaan pertumbuhan 1 dan 2 serta beberapa alasan sosial ekonomi menunjukkan bahwa media semai cocodust yang layak bagi pemberdayaan pengrajin cococraft ialah P2. Hasil uji harkat (kategori) sifat dan uji keragaan pertumbuhan 1 dan 2 menguatkan keyakinan perintis dan penerap awal untuk mengadopsi inovasi media semai cocodust. Aspek diri menentukan perilaku berencana pengrajin cococraft pada deskripsi konsep manajemen adaptif. Aspek diri ditentukan empat unsur penting yakni sikap perilaku, norma subjektif, persepsi kontrol diri dan sensitivitas. Keempat unsur aspek diri mengkonstruksi konsep manajemen adaptif pengrajin cococraft dalam mengelola usaha mikro media semai cocodust selama masa inisiasi. Konsep manajemen adaptif ditekankan pada pengembangan kemampuan mengelola usaha mikro dengan kepekaan terhadap berbagai risiko perubahan bahan baku, kendali mutu, harga, pasar, jejaring kerjasama dan kontinuitas produksi. vi Rumusan pola pemberdayaan berbasis manajemen adaptif bersifat dinamis luwes dan partisipatif. Desain pola pemberdayaan berbentuk siklus berkelanjutan. Keunggulan pola terletak pada kemampuan multiplier effect: peningkatan kreativitas dan produktivitas (individu), peningkatan pendapatan (keluarga), peningkatan skala usaha on farm dan off farm (usaha mikro), peningkatan kesempatan kerja (masyarakat) dan reduksi volume limbah cococraft yang rawan menjadi polutan (ekosistem). Pola pemberdayaan mempunyai multi utility baik untuk kepentingan ekonomi, moral, sosial maupun lingkungan

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: pengrajin cococraft, manajemen adaptif, Pertanian
Subjects: E > E49 Economics
M > M35 Management
Divisions: Program Pascasarjana > S3 Ilmu Pertanian
Depositing User: Mr Fathu Rahman Rosyidi
Date Deposited: 22 Dec 2022 04:05
Last Modified: 28 Dec 2022 05:03
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/19285

Actions (login required)

View Item View Item