SUGADANG, Ezza Jidastya (2017) Struktur dan Anatomi Organ Reproduksi Jantan Pada Ular Welang (Bungarus Fasciatus) dan Ular Pucuk (Ahaetulla Prasina). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
cover_1.pdf Download (6kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas dan Bagian Awal Tugas Akhir_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (97kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (92kB) |
||
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (536kB) |
||
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (190kB) |
||
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (716kB) |
||
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (92kB) |
||
|
PDF (Daftarpustaka)
Daftar pustaka_1.pdf Download (149kB) | Preview |
|
PDF (Lampiran)
lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (478kB) |
Abstract
Ular memiliki keragaman paling tinggi di antara anggota Kelas Reptilia dengan 2.389 jenis ular di dunia. Sebagian masyarakat memanfaatkan ular sebagai binatang peliharaan, bahan baku obat-obatan, dan bahan baku kerajinan. Selain memanfaatkannya, sebagian masyarakat menganggap bahwa ular adalah binatang berbahaya yang harus dihindari dan bahkan tidak jarang dibunuh. Kondisi ini apabila terjadi secara terus menerus akan menyebabkan terganggunya populasi ular di alam. Terganggunya populasi ular akan menyebabkan ketidakseimbangan di dalam ekosistem. Sebelum hal tersebut terjadi perlu dilakukan upaya preventif, salah satunya adalah penangkaran dan kegiatan tersebut membutuhkan informasi serta pengetahuan tentang biologi reproduksinya. Ular Welang (Bungarus fasciatus) dan Ular Pucuk (Ahaetulla prasina) adalah ular dengan tingkat bisa dan habitat yang berbeda. Hingga saat ini informasi tentang aspek reproduksi kedua ular masih relatif terbatas. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dievaluasi struktur dan anatomi testis serta hemipenis, dengan parameter makroskopis berupa gambaran morfologi dan parameter mikroskopis yaitu berupa preparat struktur testis dan hemipenis yang dievaluasi dengan metode paraffin dan pengecatan Haematoxylin -Eosin. Struktur testis seminiferus tubulus ular terdiri dari epitel germinal yang meliputi spermatogonium, spermatosit primer, spermatid bulat (rounded) dan spermatid akhir (elongated). Testis kanan ular ini lebih anterior dari testis kiri. Testis memanjang berbentuk oval (oval), dan berwarna keputihan. Hemipenis struktur B. fasciatus dan A. prasina hanya diamati musculus retractor bagian dari jalurnya. Secara histologi, musculus retractor B. fasciatus dan A. prasina memiliki komposisi yang sama, yang terdiri dari otot polos, jaringan ikat, dan dikelilingi oleh endothelium sinusoid, perbedaannya terletak pada jumlah otot polos. Musculus retractor B. fasciatus memiliki otot polos kurang dari A. prasina. Secara anatomis, hemipenis B. fasciatus dan A. prasina berbeda dalam ukuran dan morfologi cranialnya. Hemipenis A. prasina memiliki panjang, diameter, dan berat yang lebih besar dan memiliki papila lebih sedikitdan lebih panjang dari hemipenis B. fasciatus.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | B17048 |
Uncontrolled Keywords: | Reproduction, Testes, Hemipenis, Banded Krait Snake, Asian Vine Snake |
Subjects: | A > A340 Animal reproduction C > C656 Comparative anatomy |
Divisions: | Fakultas Biologi > S1 Biologi |
Depositing User: | Mrs Sri Hartati |
Date Deposited: | 25 Jun 2020 07:21 |
Last Modified: | 25 Jun 2020 07:21 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/2038 |
Actions (login required)
View Item |