HERIANTO, Candy Pricillia (2023) Analisis Efektivitas Manajemen Persediaan Menggunakan Metode Economic Order Quantity dan Just In Time (Studi Kasus PT Flanara). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi-2023.pdf Download (66kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (604kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi-2023.pdf Download (182kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (109kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (325kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi 2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (296kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (645kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi-2023.pdf Download (97kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi-2023.pdf Download (239kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Candy Pricillia Herianto-C1C019001-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (537kB)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Analisis Efektivitas Manajemen Persediaan Menggunakan Metode Just In Time dan Economic Order Quantity (Studi Kasus PT Flanara)” merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif komparatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dikarenakan penelitian ini berusaha untuk mengetahui secara mendalam mengenai kebijakan perusahaan dalam mengelola persediaan. Penelitian ini dilakukan di PT Flanara. Informan pada penelitian ini adalah pemilik dan karyawan PT Flanara, berjumlah lima informan. Informan terdiri atas pemilik PT Flanara sebanyak satu orang, admin sebanyak dua orang, karyawan bagian gudang sebanyak dua orang. Pengambilan data dilakukan melalui proses wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan secara tatap muka langsung di PT Flanara. Wawancara dilakukan secara bertahap dan dilakukan terpisah antar informan yang dimulai dari tanggal 20-24 Januari 2023. Wawancara dilakukan secara terpisah agar informasi yang didapatkan benar-benar murni berdasarkan pemikiran dan pengalaman masing-masing informan tanpa adanya pengaruh dari luar. Observasi dilakukan dengan mengunjungi PT Flanara di Yogyakarta. Data hasil wawancara dianalisis dengan mengkonversi data audio menjadi data teks. Hasil wawancara tersebut juga diuji keabsahannya dengan menggunakan teknik triangulasi, yaitu membandingkan hasil wawancara antar informan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa; (1) Pengendalian persediaan dengan menggunakan kebijakan perusahaan menunjukkan bahwa rata-rata pembelian persediaan yang dilakukan sebanyak 28.091 unit dengan frekuensi pembelian sebanyak 36 kali, dan safety stock yang dimiliki sebesar 13.909 unit, dan total biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 26.015.769. (2) Pengendalian persediaan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) menunjukkan bahwa rata-rata pembelian persediaan yang dilakukan sebanyak 111.736 unit dengan frekuensi pembelian sebanyak 6,5163 kali, safety stock terdapat 33.204 unit, dan total biaya persediaan yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp 9.197.920. (3) Pengendalian persediaan dengan metode Just In Time (JIT) menunjukkan bahwa rata-rata pembelian persediaan sebanyak 91.619 unit dengan frekuensi pembelian sebanyak 7,798 kali, dan total biaya persediaan yang dikeluarkan sebesar Rp 11.008.787. Kesimpulan dari analisis di atas yaitu metode Economic Order Quantity dan Just In Time memiliki biaya yang lebih rendah daripada kebijakan perusahaan sehingga efektif untuk diterapkan pada PT Flanara karena dapat menghemat biaya, namun biaya pengendalian persediaan yang dikeluarkan dengan metode EOQ lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan metode JIT. Metode JIT sepertinya sulit diterapkan pada PT Flanara karena tidak memiliki safety stock mengingat bahwa metode Just In Time hanya menyediakan stok ketika dibutuhkan saja, Implikasi dari kesimpulan di atas yaitu perusahaan perlu menerapkan metode Economic Order Quantity atau Just In Time dalam pengendalian persediaan agar mengurangi biaya yang tidak bernilai tambah dan meminimalisir waktu yang tidak bernilai guna.

Actions (login required)

View Item