SYAHROFI, Syahrofi (2023) Kontestasi Agensi dalam Dialektika Agama dan Budaya Masyarakat Pesisir (Studi Kasus Reproduksi Tradisi Ritual Nadran di Desa Lontar Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER_Syahrofi_F1A016005_SKRIPSI_2023.pdf Download (2MB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS_Syahrofi_F1A016005_SKRIPSI_2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	PDF (Abstrak) RINGKASAN_Syahrofi_F1A016005_SKRIPSI_2023.pdf Download (2MB)
	PDF (BabI) BAB I_Syahrofi_F1A016005_SKRIPSI_2023.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2024. Download (2MB)
	PDF (BabII) BAB II_Syahrofi_F1A016005_SKRIPSI_2023.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2024. Download (2MB)
	PDF (BabIII) BAB III_Syahrofi_F1A016005_SKRIPSI_2023.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2024. Download (2MB)
	PDF (BabIV) BAB IV_Syahrofi_F1A016005_SKRIPSI_2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) BAB V_Syahrofi_F1A016005_SKRIPSI_2023.pdf Download (2MB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA_Syahrofi_F1A016005_SKRIPSI_2023.pdf Download (2MB)

Abstract

Benturan agama dan budaya di Indonesia sering menyasar pada kasus-kasus konflik komunal, hingga berujung tindak kekerasan dan pembatasan hak kebebasan. Di sisi lain, potret dialektika agama dan budaya lokal seolah menjadi fenomena sosial yang inheren dalam perkembangan sejarah Indonesia kontemporer. Hubungan dialektik itu tampil dalam beragam fenomena sosial dengan beragam respon. Tidak terkecuali pada masyarakat pesisir di Kabupaten Serang, Banten. Penelitian ini berfokus pada peran-peran agensi sosial yang melingkupi relasi kuasa para agensi sosial dalam proses reproduksi tradisi ritual Nadran. Strukturalisme genetik Piere Bourdieu dan Materialisme kultural Williams digunakan sebagai pisau analisis membaca realitas sosial yang diteliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Lokus penelitian dilakukan di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive dengan sasaran agensi-agensi sosial yang terlibat. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi kontestasi agensi sosial dalam reproduksi tradisi ritual Nadran, meliputi kontestasi ideologi, kontestasi politik, dan kontestasi ekonomi politik. Dalam kontestasi agensi itu juga ditemukan; Pertama, wacana islamisasi. Kedua, wacana modernisasi kebudayaan, dan peran kebudayaan melalui program pembangunan desa, dan pariwisata, dan. Ketiga, wacana gerakan sosial lingkungan. Penelitian ini juga menemukan proses reproduksi tradisi ritual Nadran tidak terlepas dari kondisi material disekitarnya, dibuktikan dari penemuan; Pertama, legitimasi politik kebudayaan Pemerintah Desa, dan Kaukus Serang Raya LH. Kedua, penempatan formasi masyarakat Lontar terbelakang, dan. Ketiga, mode produksi kapitalisme. Penelitian ini membuktikan bahwa dialektika agama dan kebudayaan tidak terlepas dari habitus dan modal agen-agen sosial yang berkontestasi di ranah sosial dilihat dari praktik tradisi ritual Nadran. Bagi peneliti selanjutnya, perlu memahami proses reproduksi kebudayaan, khususnya tradisi ritual Nadran, dalam sudut pandang dialektis antara struktur dan agen

Actions (login required)

View Item