Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Pengelolaan dan Akuntabilitas Amil Zakat Dalam Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Mikro Pada Masa Pandemi

PERDANA, Laela Fitria (2023) Pengelolaan dan Akuntabilitas Amil Zakat Dalam Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Mikro Pada Masa Pandemi. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
COVER-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf

Download (154kB)
[img] PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (872kB)
[img] PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf

Download (224kB)
[img] PDF (BabI)
BAB I-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 30 August 2024.

Download (579kB)
[img] PDF (BabII)
BAB II-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 30 August 2024.

Download (1MB)
[img] PDF (BabIII)
BAB III-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 2024.

Download (294kB)
[img] PDF (BabIV)
BAB IV-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (BabV)
BAB V-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf

Download (295kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf

Download (240kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Laela Fitria Perdana-C2D019022-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Pada tahun 2020 Pemerintah Indonesia mengonfirmasi adanya kasus corona pertama kali terjadi di Indonesia. Sejak saat itu, berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, termasuk melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) guna menanggulangi penyebaran virus corona. Pemberlakuan PSBB mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Gejolak ekonomi yang terjadi akibat penyebaran virus corona menghantam kegiatan perekonomian Indonesia. Berdasarkan fenomena tersebut, maka diperlukan solusi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Terdapat lima kebijakan yang telah disusun oleh Pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan usaha mikro. Kebijakan-kebijakan tersebut ialah dengan memberikan bantuan sosial kepada pelaku usaha mikro yang termasuk dalam kelompok miskin. Selain kebijakan yang disusun oleh Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, Lembaga Zakat juga menyusun sejumlah rekomendasi bagi pelaku usaha mikro. Rekomendasi tersebut ialah dengan mengadakan aktifitas usaha yang meminimalisir risiko terpapar wabah, menyesuaikan rencana usaha dengan kondisi pasar dan mendapatkan dukungan kebijakan dari pemerintah. Kabupaten Kebumen kembali menyandang sebagai kabupaten termiskin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2023. Fenomena ini dapat menjadikan peluang bagi lembaga zakat untuk menunjukkan eksistensinya membantu Pemerintah Daerah menggerakkan usaha mikro guna mengentaskan kemiskinan melalui pengelolaan dana zakat. Berdasarkan penjabaran fenomena diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan pengelolaan dana zakat dan akuntabilitas Organisasi Pengelola Zakat. Tujuannya untuk mengeksplorasi, memahami dan menganalisis pelaksanaan pendayagunaan zakat untuk usaha mikro pada organisasi pengelola zakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah Baznas Kebumen dan Lazismu Kebumen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil wawancara dan observasi dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Validitas data hasil penelitian menggunakan teknik triangulasi. Secara umum, manajemen pemberdayaan sudah berjalan dengan baik di Baznas Kebumen dan Lazismu Kebumen. Namun, terdapat beberapa kriteria yang belum dilaksanakan secara maksimal. Terdapat beberapa kebijakan yang belum tertulis sehingga dapat menimbulkan presepsi yang berbeda, seperti kebijakan pemisahan rekening dana zakat, kriteria mustahik, refocusing anggaran, dan informasi kuantitatif dan kualitatif zakat yang dipublikasikan. Baznas dan Lazismu menyusun program pendistribusian dana zakat berbasis produktif, meskipun dengan proporsi yang lebih kecil dibandingkan program berbasis konsumtif. Selain penghimpunan zakatnya yang masih kecil, kondisi ashnaf di wilayah kabupaten Kebumen masih memerlukan pendistribusian dana zakat secara konsumtif. Baznas dan Lazismu memiliki program pendistribusian dana zakat kepada mustahik usaha mikro. Baznas mednistribusikan dana zakat berbasis produktif dengan mengalisis potensi wilayah mustahik. Selain itu, Baznas juga melakukan pendampingan usaha kepada mustahik. Lazismu memiliki program unggulan usaha mikro yang diturunkan dari Lazismu wilayah, karena itu Lazismu sudah banyak mendistribusikan dana zakat ke mustahik usaha mikro. Namun, Lazismu belum melakukan pendampingan yang maksimal, karena terbatasnya sumber daya manusia. Baznas dan Lazismu mengupayakan pengubahan mustahik ke muzzaki dengan mendorong mustahik tersebut untuk mulai menyetorkan infaq dengan harapan suatu saat nanti berubah menjadi muzzaki. Baznas dan Lazismu memiliki standar operasional pada sistem penilaian ashnaf berupa pengidentifikasian, penilaian terhadap calon mustahik. Hal tersebut dilakukan guna mencegah resiko mislokasi pendistribusian. Baznas Kebumen melaksanakan monitoring usaha pada mustahik, sehingga pendistribusian zakat tersebut diharapkan berkelanjutan. Berbeda dengan Baznas, Lazismu belum maksimal dalam monitoring mustahik usaha mikro, sehingga belum ada kontrol yang mengatur mustahik usaha mikro. Selain itu, pengurus juga belum secara penuh melakukan kontrol terhadap operasional zakat Lazismu. Baznas dan Lazismu melakukan audit eksternal terhadap laporan keuangan tahunannya. Baznas Kebumen memiliki otorisasi untuk menentukan auditor eksternalnya, sedangkan Lazismu melakukan audit konsolidasi dengan Lazismu pusat dan wilayah dalam melakukan audit eksternal. Baznas dan Lazismu pelu menyusun kebijakan operasional zakat secara tertulis, hal tersebut guna memudahkan manajemen dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan dana zakat. Pengurus Baznas dan Lazismu diharapkan melakukan meninjauan informasi yang cukup pada risiko manajemen dana zakat. Baznas dan Lazismu disarankan dapat membuat infografis kegiatan zakat secara berkala dalam periode bulanan guna mempublikasikan informasi zakat kepada masyarakat luas. Pempublikasian tersebut diharapkan mampu menarik muzzaki lebih banyak sehingga penghimpunan dana zakat peningkat. Selain itu, mustahik juga memperoleh informasi secara detail tentang adanya potensi dana zakat.

Item Type: Thesis (Masters)
Nomor Inventaris: P223262
Uncontrolled Keywords: Zakat, Zakat Core Principle, Pengelolaan, Akuntabilitas, Baznas, Lazismu, COVID-19
Subjects: T > T215 Tithes
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Akuntansi
Depositing User: Mrs Laela Fitria Perdana
Date Deposited: 30 Aug 2023 09:01
Last Modified: 30 Aug 2023 09:01
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/23536

Actions (login required)

View Item View Item