ARYANI, Aryani (2019) Pengaruh Pemberian Propranolol terhadap Kadar Osteopontin Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Periodontitis dan Stres Kronis. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) 1. COVER-Aryani-G1G014026-skripsi-2019.pdf Download (566kB)
	PDF (Legalitas) 2. LEGALITAS-Aryani-G1G014026-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) 3. ABSTRAK-Aryani-G1G0140126-skripsi-2019.pdf Download (657kB)
	PDF (BabI) 4. BAB I-Aryani-G1G014026-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only until 17 October 2024. Download (682kB)
	PDF (BabII) 5. BAB II-Aryani-G1G014026-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only until 17 October 2024. Download (672kB)
	PDF (BabIII) 6. BAB III-Aryani-G1G014026-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only until 17 October 2024. Download (728kB)
	PDF (BabIV) 7. BAB IV-Aryani-G1G014026-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (724kB)
	PDF (BabV) 8. BAB V-Aryani-G1G014026-skripsi-2019.pdf Download (573kB)
	PDF (DaftarPustaka) 9. DAFTAR PUSTAKA-Aryani-G1G014026-skripsi-2019.pdf Download (652kB)
	PDF (Lampiran) 10. LAMPIRAN-Aryani-G1G014026-skripsi-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Stres kronis dapat meningkatkan peredaran katekolamin ke jaringan yang akan menstimulasi reseptor β-adrenergik, salah satunya reseptor β2 yang akan meningkatkan produksi sitokin pro-inflamasi di jaringan yang akan meningkatkan produksi osteopontin. Peningkatan produksi osteopontin akan berdampak pada tingginya aktivitas resorpsi tulang yang akan berakibat pada periodontitis. Propranolol merupakan obat golongan β-blocker yang bekerja menghambat kerja reseptor β-adrenergik yang akan menghambat respon inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian propranolol terhadap kadar osteopontin tikus Wistar model periodontitis dan stres kronis. Penelitian ini menggunakan tiga puluh lima ekor tikus Wistar jantan yang dibagi ke dalam 5 kelompok: kelompok kontrol negatif (K1), kelompok perlakuan menggunakan propranolol dosis 0,05 mg/kgBB (K2), 0,1 mg/kgBB (K3), 0,2 mg/kgBB (K4), dan kelompok kontrol sehat (K5). Benang sutra 0,3 dimasukkan ke dalam sulkus gingiva tikus selama 7 hari bersamaan dengan imobilisasi tikus ke dalam tabung silinder selama 12 jam setiap hari. Hewan coba pada kelompok kontrol diberi suspensi Na-CMC dan kelompok perlakuan diberi suspensi propranolol selama 28 hari. Euthanasia dilakukan setelah pengambilan darah pada hari ke-29. Kadar osteopontin pada plasma ditentukan menggunakan metode ELISA dan data dianalisis menggunakan One-Way ANOVA dan Post-Hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan kadar osteopontin yang lebih rendah pada kelompok perlakuan K2 (propranolol 0,05 mg/kgBB) dibandingkan dengan kadar osteopontin kelompok kontrol negatif. Data peneltian ini menunjukkan bahwa pemberian propranolol 0,05 mg/kgBB dapat menurunkan kadar osteopontin sehingga propranolol dapat menghambat resorpsi tulang alveolar.

Actions (login required)

View Item