AZHAAR, Yuke Mutiara (2017) Negosiasi Pembebasan Lahan Masyarakat untuk Pembangunan Waduk Cileuweung di Kabupaten Kuningan periode 2013-2016. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (40kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas dan bagian awal TA_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (452kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (97kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (242kB) |
||
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (331kB) |
||
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (243kB) |
||
PDF (BabV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (657kB) |
||
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (212kB) |
||
|
PDF (Daftarpustaka)
Daftar Pustaka_1.pdf Download (316kB) | Preview |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian Pembebasan Lahan Masyarakat untuk Pembangunan Waduk Cileuweung di Kabupaten Kuningan Periode 2013-2016. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan proses negosiasi pembebasan lahan masyarakat untuk pembangunan Waduk Cileuweung di Kabupaten kuningan periode 2013-2016, Mengetahui dan menjelaskan aktor-aktor yang terlibat dalam pembangunan Waduk Cileuweung di Kabupaten Kuningan periode 2013-2016 serta menjelaskan faktor penghambat dan pendorong apa sajakah yang mempengaruhi dalam pembangunan Waduk Cileuweung di Kabupaten Kuningan periode 2013-2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Kuningan tepatnya di Kecamatan Cibereum dan Kecamatan Karangkancana. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menjamin validitas data, penelitian ini menggunakan teknik trianggulasih data. Dalam hal ini, bahwa tahapan pembebasan lahan masyarakat terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil. Pembebasan lahan dilakukan dengan melakukan pemberian ganti kerugian kepada pemegang hak atas tanah. Pemberian ganti kerugian dilakukan dengan melakukan negosiasi harga ganti rugi antara pemerintah dengan masyarakat. Aktor formal yang terlibat dalam negosiasi antara lain Pemerintah Kabupaten Kuningan serta Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggungan. Sedangkan aktor informal adalah KJPP sebagai lembaga independen yang ditunjuk untuk penilaian tanah di setiap desa yang terkena dampak. Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan BBWS CimanukCisanggungan dalam melakukan negosiasi dengan melakukan lobbi dengan tokoh masyarakat, pendekatan dengan masyarakat, dan sosialisasi dengan masyarakat. Strategi dilakukan bertujuan untuk memberikan informasi terkait rencana pembangunan Waduk Cileuweung. Dalam pelaksanaan negosiasi terdapat hambatan yaitu kesepakatan harga ganti rugi antara pemerintah daerah dengan masyarakat belum menemukan titik kesepakatan dan anggaran yang terlambat dari pemerintah yang membuat dana untuk ganti rugi kepada masyarakat terlambat. Sedangkan, faktor pendukung dalam pelaksanaan negosiasi yaitu adanya dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan terkait pembangunan Waduk Cilueweung serta membantu dalam melakukan negosiasi pembebasan lahan dan perangkat desa yang ikut melakukan pendekatan dengan masyarakat yang terkena dampak.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F17200 |
Uncontrolled Keywords: | Negosiasi, Pembebasan lahan , Waduk, Masyarakat |
Subjects: | L > L33 Land reform N > N104 Negotiation |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Politik |
Depositing User: | Mrs Endang Kasworini |
Date Deposited: | 23 Jul 2020 02:08 |
Last Modified: | 23 Jul 2020 02:08 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/2442 |
Actions (login required)
View Item |