SUBEKTI, Rily Khansta (2023) Representasi Perjuangan Keluarga Miskin pada Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Semiotika pada Film Pendek Happy Girls Don’t Cry ). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Rily Khansta Subekti-F1A019090-Skripsi-2023.pdf Download (144kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Rily Khansta Subekti-F1A019090-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (388kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Rily Khansta Subekti-F1A019090-Skripsi-2023.pdf Download (158kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Rily Khansta Subekti-F1A019090-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 24 November 2024. Download (177kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Rily Khansta Subekti-F1A019090-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 24 November 2024. Download (225kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Rily Khansta Subekti-F1A019090-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 24 November 2024. Download (148kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Rily Khansta Subekti-F1A019090-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (368kB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Rily Khansta Subekti-F1A019090-Skripsi-2023.pdf Download (108kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Rily Khansta Subekti-F1A019090-Skripsi-2023.pdf Download (182kB) |
Abstract
Film “Happy Girls Don’t Cry” merupakan salah satu dari antologi film yang berjudul “Quarantine Tiles”. Film karya Aco Tenri tayang pada tahun 2020 dengan durasi 15 menit. Film tersebut bercerita tentang situasi keluarga miskin di masa pandemi. Situasi pandemi menghambat produktivitas kerja masyarakat yang menyebabkan penurunan penghasilan. Turunnya penghasilan memaksa masyarakat melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup. Film ini merangkum beberapa cara masyarakat untuk bertahan hidup selama pandemi. Film merupakan media yang bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah situasi secara lebih jelas. Berdasarkan pemahaman di atas penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana perjuangan keluarga miskin direpresentasikan dalam film pendek “Happy Girls Don’t Cry” pada masa pandemi COVID-19. Dengan melakukan analisis ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang situasi sosial yang dihadapi oleh keluarga miskin selama pandemi dan bagaimana perjuangan mereka direpresentasikan dalam media film. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland barthes. Pendekatan ini memiliki dua tingkat pertandaan yaitu denotasi dan konotasi. Dua tingkat pertandaan memungkinkan peneliti untuk menginterpretasikan makna, termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda. Keluarga miskin melakukan berbagai upaya dalam mempertahankan hidup mereka di masa pandemi COVID-19. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 scene yang merepresentasikan perjuangan keluarga miskin. Pertama, keluarga miskin pada masa pandemi berusaha bertahan hidup dengan meminjam uang kepada rentenir. Rentenir merupakan solusi praktis ketika menghadapi kesulitan ekonomi yang mendesak. Kedua, keluarga miskin juga memanfaatkan media sosial yaitu dengan mengikuti peruntungan pada ajang giveaway. Mereka rela merekam kehidupan miskinnya untuk menjadi bahan hiburan masyarakat. Hal tersebut bisa disebut sebagai komodifikasi kemiskinan di media sosial. Ketiga, keluarga miskin juga sering kali menjual barang berharga milik mereka demi untuk bisa bertahan hidup. Oleh karena itu, banyak masyarakat kelas bawah mencoba segala cara untuk bisa tetap hidup di masa pandemi. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan masukan bagi pembuat kebijakan agar penanganan keluarga miskin lebih menyentuh akar masalah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F23560 |
Uncontrolled Keywords: | Pandemi, Perjuangan Keluarga Miskin, Kemiskinan Ekstrem |
Subjects: | B > B76 Battles F > F24 Family P > P420 Poor |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | Mrs Rily Khansta Subekti |
Date Deposited: | 24 Nov 2023 01:33 |
Last Modified: | 24 Nov 2023 01:33 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/24421 |
Actions (login required)
View Item |