CHAERANI, Afifah Mulia (2024) Kesetaraan Gender dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi KB (Studi Pada Pria Pengguna KB MOP di Desa Kalikesur Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Download (233kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (377kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Download (211kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (233kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (243kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (481kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Download (209kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Download (247kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Afifah Mulia Chaerani-F1A020027-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (993kB)

Abstract

Munculnya fenomena dalam masyarakat terkait pria pengguna KB MOP menjadi hal yang jarang ditemukan. Pasalnya, alat kontrasepsi KB lebih banyak diperuntukkan bagi wanita daripada pria, sehingga wanita lebih banyak berperan sebagai pengguna alat kontrasepsi dalam program KB. Akan tetapi, dari data yang dihimpun oleh DPPKBP3A Kabupaten Banyumas, menunjukkan bahwa Kecamatan Kedungbanteng menjadi salah satu wilayah yang memiliki jumlah pengguna KB MOP terbanyak di Kabupaten Banyumas. Kecamatan Kedungbanteng sendiri memiliki 14 desa, dan Desa Kalikesur masuk ke dalam salah satu wilayah yang memiliki jumlah pengguna KB MOP terbanyak. Kondisi di Desa Kalikesur yang memiliki jumlah pengguna KB MOP yang cukup banyak merepresentasikan adanya kesetaraan gender dalam penggunaan alat kontrasepsi KB. Jika ditelaah lebih dalam, keterlibatan pria menjadi pengguna KB MOP ini tentunya memiliki suatu persepsi dan motivasi sehingga terbentuk tindakan menjadi akseptor MOP. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan persepsi dan motivasi dari para pengguna KB MOP di Desa Kalikesur. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan persepsi dan motivasi dari para pengguna KB MOP di Desa Kalikesur. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalikesur dengan sasaran penelitian utama yaitu pria pengguna KB MOP, sedangkan sasaran penelitian pendukung yaitu istri dari para pengguna KB MOP, PLKB Kecamatan Kedungbanteng, pria bukan pengguna KB MOP, tokoh masyarakat, dan tokoh agama Desa Kalikesur. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi mengenai KB MOP bagi pengguna KB MOP terkait kesetaraan gender dalam penggunaan alat kontrasepsi KB di Desa Kalikesur, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas berupa pemahaman tentang program KB. Adapun KB MOP dapat diterima di kalangan masyarakat Kalikesur sebab dipandang sebagai program pemerintah dan solusi bagi istri yang memiliki riwayat penyakit. Persepsi lain dari para pengguna yang membentuk tindakan penggunaan KB MOP juga disebabkan dampak nilai-nilai agama yang memperbolehkan penggunaan KB MOP, pengambilan keputusan yang didasari anggapan program KB menjadi tanggung jawab bersama, pengalaman pribadi yang bersifat positif, serta KB MOP dipandang sebagai solusi untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Pada penelitian ini juga ditemukan motivasi dari pengguna KB MOP terkait kesetaraan gender dalam penggunaan alat kontrasepsi KB di Desa Kalikesur, Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas disebabkan munculnya kesadaran diri untuk mengontrol keluarga, pertimbangan kesehatan istri, pertimbangan kondisi ekonomi dan kesejahteraan keluarga, pengalaman negatif yang dirasakan ketika menggunakan alat kontrasepsi KB lain, serta hasil pilihan pasangan. Hasil dari penelitian ini harapannya dapat dijadikan bahan rekomendasi bagi masyarakat Desa Kalikesur untuk lebih sadar akan pentingnya komunikasi sebelum pengambilan keputusan penggunaan KB. Bagi PLKB, Petugas Kesehatan, dan Kader KB Desa dapat meningkatkan strategi sosialisasi program KB MOP seperti dengan melalui konsultasi via WhatsApp. Bagi PLKB dan Petugas Kesehatan Kecamatan Kedungbanteng diharapkan dapat mengadakan pengenalan alat kontrasepsi KB kepada generasi Z dan Alpha melalui pendidikan seks. Bagi tokoh masyarakat dan tokoh agama Kalikesur diharapkan dapat memotivasi, mensosialisasikan, dan mengaktifkan kembali komunitas paguyuban “Priyo Utomo”. Bagi DPPKBP3A dapat lebih menggencarkan promosi program KB MOP melalui kampanye di media sosial, pemasangan baliho, dan iklan layanan masyarakat yang disiarkan melalui TV dan radio. Selain itu, diharapkan juga kepada pihak swasta atau CSR perusahaan yang ada di Kabupaten Banyumas dapat bekerja sama dengan DPPKBP3A untuk mengadakan safari KB MOP gratis guna meningkatkan partisipasi pria dalam penggunaan KB MOP.

Actions (login required)

View Item