ARSA, Ummu Tasyiah (2024) Pengembangan Kapasitas Kelembagaan (Pembangunan Zona Integritas di Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Download (171kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (840kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Download (202kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 5 February 2025. Download (386kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 5 February 2025. Download (389kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 5 February 2025. Download (227kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (418kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Download (210kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Download (269kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Ummu Tasyiah Arsa-F1B020035-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Permasalahan korupsi yang meningkat, pelayanan publik yang buruk serta kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi yang seharusnya mampu berjalan dengan baik seperti amanat reformasi birokrasi kondisinya masih banyak dikeluhkan masyarakat. Melihat hal tersebut pengembangan kapasitas kelembagaan menjadi salah satu solusi yang tepat. Rekomendasi yang sudah dijalankan berkaitan dengan hal tersebut adalah pembangunan zona integritas. Penelitian ini berfokus pada pengembangan kapasitas kelembagaan dalam pembangunan zona integritas di BPS Kabupaten Banyumas melalui kajian pengembangan kapasitas kelembagaan model 7S McKinsey dan Company (Peters & Waterman, 1982) yang terdiri dari elemen strategy, structure, system, skill, staff, style, dan shared value. Penelitian in menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan sasaran penelitian yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan metode analisis interaktif Miles, Huberman dan Saldana (2014: 12-14). Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam aspek strategy telah ada visi misi serta rencana strategis dan Perjanjian Kinerja yang didukung sumber daya yang maksimal. Dalam aspek structure, telah dibentuk tim kerja yang bersifat hierarkis dengan pengambilan keputusan yang sentralistik dan mufakat. Dalam aspek system, sistem didasarkan pada tugas pokok dan fungsi serta target dan telah dijalankan sistem kontrol. Dalam aspek skill, keterampilan sudah mencukupi namun belum memadai secara maksimal dan sudah ada upaya pengembangan. Dalam aspek staff, telah ada perencanaan kebutuhan pegawai yang saat ini masih perlu penambahan. Dalam aspek style, diterapkan gaya kepemimpinan demokratis dengan mekanisme reward dan punishment. Terakhir, dalam aspek shared value, nilai etik kerja terdiri dari PIA dan BerAKHLAK yang pelaksanaannya dalam beberapa hal masih belum sesuai. Kesimpulan penelitian ini adalah pengembangan kapasitas kelembagaan melalui pembangunan zona integritas sebagai upaya mewujudkan tujuan reformasi birokrasi telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan meskipun belum optimal yakni kondisi kantor yang kuang luas, keterampilan pegawai belum memadai secara maksimal, kekurangan pegawai, dan penerapan nilai dasar yang belum sesuai. Pada saat yang sama, pembangunan zona integritas bisa mengembangkan kapasitas kelembagaan. Implikasi yang dapat dilakukan adalah adaptasi atas dinamika organisasi, mempertahankan dan meningkatkan aspek-aspek yang sudah baik, menjadikan perluasan kantor sebagai skala prioritas pengadaan, pembuatan sistem khusus pengawasan dan penilaian keterampilan, membuat analisis beban kerja atau merekrut pegawai melalui Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, dan menciptakan lingkungan yang mendukung penerapan nilai-nilai dasar, mengatasi resistensi terhadap perubahan dan memastikan bahwa nilai-nilai tersebut menjadi bagian integral dari budaya organisasi.

Actions (login required)

View Item