AMEYLIA, Berliana (2024) Pengaruh Antioksidan Streptomyces sp. SAE4034 pada Ekspresi Gen pap1 dan Gen sty1 di Saccharomyces cerevisiae sebagai Agen Anti-aging. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Download (152kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (747kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Download (158kB)
	PDF (BabI) BAB-I- Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 12 February 2025. Download (307kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 12 February 2025. Download (314kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 12 February 2025. Download (325kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (394kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Download (295kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Download (321kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Berliana Ameylia-B1A019082-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (922kB)

Abstract

Radikal bebas adalah salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya ROS yang menimbulkan stres oksidatif. Berbagai masalah dapat disebabkan oleh stres oksidatif, di antaranya penuaan dini. Senyawa antioksidan yang cukup diperlukan untuk mengatasi stres oksidatif sehingga mencegah berbagai penyakit terkait usia. Salah satu mikroorganisme yang dapat menghasilkan senyawa antioksidan adalah Streptomyces sp. SAE4034. Potensi senyawa antioksidan yang dihasilkan oleh Streptomyces sp. SAE4034 sebagai agensia anti-aging belum diketahui. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh senyawa antioksidan yang dihasilkan oleh ekstrak Streptomyces sp. SAE4034 pada mikroorganisme model sel yeast yang mengalami stres oksidatif. Sel yeast yang digunakan sebagai mikroorganisme model yaitu Saccharomyces cerevisiae. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Genetika dan Molekuler Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman dengan menggunakan metode survei. Sel yeast diberi perlakuan menggunakan H2O2 berbagai konsentrasi (1-7 mM) untuk memicu stres oksidatif. Ekstrak dengan berbagai konsentrasi (250, 500, 750 μg/mL) diberikan terhadap yeast yang mengalami stres oksidatif. Ragam konsentrasi digunakan untuk melihat potensi ekstrak manakah yang paling berpengaruh mengatasi stres oksidatif jika dibandingkan dengan yeast kondisi stres (penambahan H2O2) tanpa ekstrak sebagai kontrol negatif, dan yeast tanpa H2O2 dan tanpa ekstrak sebagai kontrol positif. Potensi tersebut dibuktikan pada tingkat molekuler melalui ekspresi gen pap1 dan gen sty1. Ekspresi gen pap1 dan gen sty1 digunakan sebagai penanda munculnya stres oksidatif. Parameter yang diukur yaitu konsentrasi ekstrak Streptomyces sp. SAE4034 yang dapat mengatasi stres oksidatif dan ekspresi gen pap1 dan sty1 pada S. cerevisiae. Data konsentrasi ekstrak terbaik dan ekspresi gen dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak Streptomyces sp. SAE4034 berpotensi mengatasi stres oksidatif pada S.cerevisiae. Hasil perlakuan terbaik adalah kombinasi antara konsentrasi H2O2 3 mM dan konsentrasi ekstrak 250 μg/mL. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah sel yang meningkat setelah 24 jam. Hasil visualisasi elektroforesis menunjukkan adanya penurunan ekspresi gen pap1 6 kali lebih tipis pada perlakuan dengan kondisi stres oksidatif H2O2 3 mM dan konsentrasi ekstrak 250 μg/mL dibandingkan dengan kontrol negatif. Hasil visualisasi gen sty1 tidak berhasil diekspresikan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan mekanisme dasar ekstrak Streptomyces sp. SAE4034 sebagai agen anti-aging.

Actions (login required)

View Item