AZ-ZAHRA, Bilqisti (2024) Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Persepsi Pemilik Atas Penyusunan Laporan Keuangan, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK EMKM (Survei Pada UMKM Binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Provinsi Jawa Tengah). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Download (36kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Download (84kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (235kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (224kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (272kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (335kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Download (143kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA_Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Download (219kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Bilqisti Az-Zahra-C1C020007-Skripsi-2024.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (731kB)

Abstract

Usaha mikro, kecil, dan menengah yang selanjutnya disebut UMKM merupakan suatu bisnis yang menjadi penggerak perekonomian di Indonesia. UMKM tersebar di seluruh wilayah Indonesia karena mampu membuka lapangan pekerjaan, menyokong Produk Domestik Bruto, dan berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Seiring perkembangan zaman, jumlah UMKM pun terus meningkat sehingga berdampak pada persaingan pasar yang semakin ketat. Sebagai upaya inovasi dan pengembangan usaha, UMKM pun membutuhkan pendanaan atau modal usaha yang besar. Modal usaha yang kerap dijumpai pada UMKM di Indonesia yaitu pendanaan internal (dana pribadi), dan pendanaan eksternal (investasi dan bantuan kredit). Sebagian besar UMKM yang menggunakan modal pribadi belum memisahkan uang pribadi dengan uang usahanya karena keterbatasan pengetahuan mengenai ilmu akuntansi sebagai dasar dalam menyusun laporan keuangan usahanya. Lain halnya dengan UMKM yang mendapatkan sumber pendanaan dari dana investasi. UMKM tersebut harus bisa menarik kepercayaan investor dengan menunjukan bahwa usahanya merupakan suatu bisnis yang kompeten melalui laporan keuangan yang secara tertulis dapat dibuktikan keandalanya. Laporan keuangan juga dibutuhkan bagi UMKM yang hendak mengajukan sumber pendanaan dari bank maupun lembaga keuangan. Pihak bank akan menganalisis informasi yang disajikan dalam laporan keuangan untuk menentukan suatu permohonan kredit diterima atau ditolak. Hal-hal diatas menjadi salah satu alasan pentingnya disusun laporan keuangan yang sesuai standar bagi UMKM. Hal tersebut mendorong Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK IAI) menyusun Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK EMKM) yang dirancang sesuai dengan karakteristik UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis pengaruh kualitas sumber daya manusia, persepsi pemilik atas penyusunan laporan keuangan, dan ukuran perusahan terhadap penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. Teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah theory of planned behavior dan teori human capital. Kebaruan penelitian ini adalah populasi penelitian yakni UMKM binaan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, kualitas sumber daya manusia dalam penelitian ini diukur menggunakan dua variabel yakni tingkat pendidikan dan pengetahuan akuntansi. Adapun ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan tiga variabel yakni jumlah tenaga kerja, jumlah aset, dan omzet usaha. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa identitas UMKM binaan dan data primer berupa jawaban responden atas pernyataan dalam kuesioner. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 86 UMKM. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 26. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kualitas sumber daya manusia yang terdiri dari dua variabel yakni: (1) Tingkat pendidikan tidak berpengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan, tidak mendorong UMKM untuk penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi mengambil jurusan akuntansi/keuangan sebagai dasar dalam mempelajari ilmu akuntansi khususnya laporan keungan. (2) Pengetahuan akuntansi berpengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, sehingga semakin meningkat pengetahuan akuntansi, maka semakin meningkat pula dorongan kepada UMKM untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. Adapun variabel persepsi pemilik atas penyusunan laporan keuangan sebagai variabel selanjutnya menyatakan bahwa: (3) Persepsi pemilik atas penyusunan laporan keuangan memiliki pengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, sehingga pemilik yang memiliki persepsi bahwa laporan keuangan merupakan suatu hal yang penting akan meningkatkan dorongan kepada UMKM untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. Ukuran perusahaan diukur menggunakan tiga variabel yakni: (4) Jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa lebih dari 80% responden merupakan pelaku usaha mikro yang masih belum memahami dan melakukan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. (5) Jumlah aset berpengaruh positif terhadap penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, sehingga meningkatnya jumlah aset akan meningkatkan dorongan kepada UMKM untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. (6) Omzet usaha tidak berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa lebih dari 80% responden merupakan pelaku usaha mikro yang masih belum memahami dan melakukan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu pelaku UMKM diharapkan dapat termotivasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat mendorong penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM. Pemerintah juga diharapkan dapat membuat kebijakan dan menyediakan fasilitas yang dapat menunjang penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM bagi UMKM binaan di Provinsi Jawa Tengah.

Actions (login required)

View Item