IZZUDIN, Muafi (2024) Penganiayaan Sebagai Alasan Cerai Gugat Karena Istri Trauma Kepada Suami (Tinjauan Yuridis Putusan Pengadilan Agama Balikpapan Nomor 546/Pdt.G/2021/PA.Bpp). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Muafi Izzudin-E1A019347-Skripsi-2024.pdf Download (173kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Muafi Izzudin-E1A019347-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Muafi Izzudin-E1A019347-Skripsi-2024.pdf Download (119kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Muafi Izzudin-E1A019347-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 21 March 2025. Download (130kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Muafi Izzudin-E1A019347-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 21 March 2025. Download (324kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Muafi Izzudin-E1A019347-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 21 March 2025. Download (81kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Muafi Izzudin-E1A019347-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (264kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Muafi Izzudin-E1A019347-Skripsi-2024.pdf Download (86kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Muafi Izzudin-E1A019347-Skripsi-2024.pdf Download (177kB)

Abstract

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia, kekal, dan sejahtera maka Undang-Undang menganut prinsip untuk mempersukar terjadinya perceraian, untuk memungkinkan perceraian harus ada alasan-alasan tertentu serta harus dilakukan di depan Sidang Pengadilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam memutuskan perkara perceraian terhadap Putusan Pengadilan Agama Balikpapan Nomor 546/Pdt.G/2021/PA.Bpp dan bagaimana akibat hukum cerai gugat. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif dengan spesifikasi penelitian Preskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan. Data yang disajikan dalam bentuk teks naratif dengan menggunakan analisis normatif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Majelis Hakim dalam putusannya mengabulkan permohonan cerai gugat akibat adanya penganiayaan terhadap istri pada perkara Nomor 546/Pdt.G/2021/PA.Bpp mendasarkan pada Penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) KHI. Menurut peneliti dalam perkara tersebut terdapat fakta hukum berupa adanya tindakan pidana yaitu penganiayaan dengan memukul penggugat menggunakan bendabenda keras, sehingga Majelis hakim dalam pertimbangan hukumnya dapat menambahkan Penjelasan Pasal 39 ayat (2) huruf (d) Undang-Undang Nomor 1 Tahun1974 jo Pasal 19 huruf (d) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (d) KHI. Akibat hukum dari adanya cerai gugat dalam putusan ini terdapat 2 (dua) hal, yaitu pada para pihak dan terhadap anak. Akibat hukum terhadap para pihak yaitu berupa talak satu ba’in shughra yaitu bekas suami dan bekas istri tidak dapat rujuk kembali tapi boleh melangsungkan perkawinan kembali dengan akad nikah baru meskipun dalam masa iddah, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 119 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam. Sedangkan akibat hukum terhadap anak yaitu jatuhnya hak asuh anak kepada istri dan berhak atas biaya hadhanah yang diberikan oleh suami karena anak tersebut masih berumur 12 tahun dan 5 tahun atau belum mumayyiz. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam.

Actions (login required)

View Item