HERYAWATI, Amelia Putri (2024) Aplikasi Budidaya SOP (Standar Operasional Prosedur) UNSOED terhadap Tanggap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Download (30kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (624kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Download (24kB)
	PDF (BabI) BAB I-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 26 March 2025. Download (90kB)
	PDF (BabII) BAB II-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 26 March 2025. Download (37kB)
	PDF (BabIII) BAB III-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 26 March 2025. Download (44kB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (313kB)
	PDF (BabV) BAB V-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Download (34kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Download (63kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Amelia-A1D018100-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (227kB)

Abstract

Pupuk organik hayati (POH) diperkaya agensia hayati. POH merupakan salah satu teknologi dalam budidaya tanaman pertanian. POH diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman pertanian. Laboratorium Tanah Universitas Jenderal Soedirman memproduksi MF (Mikroba Fosfat). Laboratorium Perlindungan Tanaman memproduksi Bio P60 (Pseudomonas fluorescens P60) sebagai agensia hayati untuk tanaman. MF dan Bio P60 ini kemudian diaplikasikan pada budidaya tanaman kentang di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara serta diaplikasikan pada budidaya tanaman jagung di Experimental Farming, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Aplikasi agensia hayati tersebut dipadukan dengan penggunaan pupuk sintetis sesuai dosis dan pupuk organik hayati yang digranul terlebih dahulu. Paduan teknologi budidaya tersebut kemudian disebut dengan budidaya SOP UNSOED. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan sifat fisika tanah, sifat kimia tanah, jumlah mikroba tanah, dan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung pada dua SOP budidaya yang berbeda. Budidaya SOP Unsoed menggunakan dosis POH 20 ton/ha, urea 100 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, KCl 75 kg/ha, dan dolomit 200 kg/ha disertai dengan aplikasi MF dan Bio P60. Budidaya SOP Petani menggunakan dosis kotoran ayam 20 ton/ha, phonska 1 ton/ha dan ZA 250 kg/ha. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2022 sampai dengan Juni 2023 di Experimental Farming Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman yang kemudian dilakukan analisis tanah di laboratorium perlindungan tanaman, laboratorium tanah, dan laboratorium agronomi Universitas Jenderal Soedirman. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun, bobot segar tanaman (g), bobot kering tanaman (g), panjang akar (cm), pH tanah, konduktivitas tanah (µmhos/cm), bobot isi tanah (g/ml), dan jumlah koloni mikroba pada tanah. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan budidaya SOP UNSOED berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, pH tanah, konduktivitas tanah, bobot isi tanah, dan jumlah koloni mikroba pada tanah. Hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap jumlah daun dan panjang akar. Aplikasi budidaya SOP UNSOED memberikan hasil terbaik untuk pertumbuhan vegetatif tanaman jagung yaitu dengan tinggi tanaman sebesar 159 cm, jumlah daun 13 helai, panjang akar 24 cm, bobot segar 163 g dan bobot kering 69 g, yang ditunjukkan masing-masing peningkatan 10,69%, 15,38%, 10,39%, 12,39%, dan 13,12%. Aplikasi budidaya SOP UNSOED meningkatkan jumlah mikroba tanah sebesar 87,25%. Aplikasi budidaya SOP UNSOED memberikan hasil terbaik pada derajat keasaman tanah dengan tingkat pH sebesar 5,98 dan konduktivitas tanah sebesar 0,44 µmhos/cm yang ditunjukkan masing- masing peningkatan 21,11% dan 29,41%. Aplikasi budidaya SOP UNSOED juga memberikan hasil terbaik pada bobot isi tanah basah sebesar 1,26 g/ml dan bobot isi tanah kering sebesar 0,54% yang ditunjukkan masing-masing penurunan 13,49% dan 27,77%.

Actions (login required)

View Item