FIRMADHANI, Hanindya Triasi (2017) Pemaknaan Tradisi Grebeg Suran oleh Masyarakat Desa Karangmangu Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (34kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas dan Bagian Awal Tugas Akhir_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (763kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (28kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
BAB I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (200kB) |
||
PDF (BabII)
BAB II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (238kB) |
||
PDF (BabIII)
BAB III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (185kB) |
||
PDF (BabIV)
BAB IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
||
PDF (BabV)
BAB V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (109kB) |
||
|
PDF (Daftarpustaka)
Daftar Pustaka_1.pdf Download (140kB) | Preview |
Abstract
Tradisi Grebeg Suran merupakan kegiatan yang sudah ada di Baturraden sejak dulu yang dilaksanakan pada Bulan Sura yang bertujuan untuk Tolak Bala dengan cara bermacam- macam seperti Ruwat Bumi, dan upacara selamatan dimakam leluhur. Sedekah bumi adalah semacam upacara atau jenis kegiatan yang intinya untuk mengingat kepada Sang Pencipta yang telah memberikan rahmatNya kepada manusia di muka bumi ini. Landasan teori yang digunakan yaitu menggunakan teori fenomenologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sasaran utama pada penelitian ini adalah Masyarakat Desa Karangmangu yang terlibat dalam Tradisi Grebeg Suran dengan Lokasi di Lokawisata Baturraden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan atau observasi, berperan serta, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan selama pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Untuk mengecek keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah Tradisi sedekah bumi yang merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat di Baturraden yang sudah berlangsung secara turun-temurun dari nenek moyang orang jawa terdahulu sebagai bentuk rasa syukur atas kelimpahan kekayaan alam pada hasil bumi. Tradisi ini secara rutin diselenggarakan pada bulan sura. Rangkaian acara seperti arak-arakan, Festival Tenong, Gunungan, Rebut Gunungan, Tumpengan, Larung Sesaji, Wedhus Kendit, dan Pagelaran Wayang Kulit yang setiap acara berisi filosofi makna terkandung didalamnya yang dapat disimpulkan bahwa sebagai makhluk hidup harus hidup saling berbagi, saling menjaga dan mengucap syukur, dengan doa yang disertakan pada Tuhan agar diberi keberkahan dan keslamatan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Banyumas yang menjadi acara festival budaya setiap tahunnya sehingga adanya pergeseran nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut menjadi tujuan pengembangan pariwisata Banyumas. Pelaksanaan Tradisi Grebeg Suran yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata menjadi salah satu tujuan pemerintah agar mengangkat dan melestarikan budaya kearifan lokal sekaligus menjadi tujuan Pariwisata berbasis budaya dengan pelaku pada saat upacara tradisi tersebut adalah warga baturraden agar tetap menjaga adat yang biasa dilakukan oleh nenek moyang dan diharapkan masyarakat atau wisatawan memperhatikan dan terus menjaga dalam upaya pelestarian budaya lokal. Kata Kunci: Makna, Tradisi, Budaya dan Pariwisata
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F17305 |
Uncontrolled Keywords: | Makna, Tradisi, Budaya dan Pariwisata |
Subjects: | C > C1009 Cultural tourism |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | Mrs Sri Hartati |
Date Deposited: | 13 Nov 2019 02:33 |
Last Modified: | 13 Nov 2019 02:33 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/2723 |
Actions (login required)
View Item |