WIDIANINGSIH, Enti (2024) Fenomena Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) pada Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Isi Berita dalam Berita Online Detik.com). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Download (220kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (519kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Download (194kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2025. Download (206kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2025. Download (226kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 21 May 2025. Download (255kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (812kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Download (204kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Download (219kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Enti Widianingsih-F1A018054-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (144kB)

Abstract

Pada akhir tahun 2019 terjadi pandemi Covid-19 yang mengubah semua tata kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Perubahan yang terjadi sektor pendidikan, para siswa harus bersekolah secara daring dari rumah masing-masing. Metode pembelajaran yang dilakukan menjadi pembelajaran daring di rumah masing-masing. Hal tersebut membuat beberapa anak memliki waktu luang lebih banyak untuk melakukan tindakan pidana hingga berstatus ABH (Anak Berkonflik dengan Hukum). Penelitian ini bertujuan menggambarkan profil ABH, menggambarkan bentuk tindak pidana yang dilakukan oleh ABH, menggambarkan motif ABH melakukan tindak pidana, dan menggambarkan lokus terjadinya tindak pidana yang dilakukan ABH pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021. Penelitian ini menggunakan penelitian analisis isi dengan bahan penelitian berita kasus ABH yang dipublikasi pada portal berita online Detik.com tahun 2021. Penelitian ini menggunakan teknik quota sampling dengan sampel sebanyak 70 berita. Metode analisis data penelitian ini menggunakan tabel distribusi frekuensi, diagram batang dan Pie Chart untuk mencari modus dan melihat kecenderungan data. Hasil penelitian menunjukkan profil ABH berdasarkan jenis kelamin anak laki-laki lebih banyak melakukan tindak pidana dibandingkan perempuan, hal ini bisa dikarenakan masyarakat lebih mewajarkan anak laki-laki melakukan tindak pidana (nakal) dibandingkan perempuan. Rentang usia anak yang paling banyak melakukan tindak pidana adalah 15-18 tahun dengan tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMA/Sederajat. Bentuk tindak pidana yang paling banyak dilakukan adalah kekerasan fisik yang tidak menghilangkan nyawa korban yaitu tawuran dengan motif terbanyak yaitu balas dendam. Lokus yang sering menjadi tempat anak melakukan tindak pidana adalah di ruang publik. Peran pemerintah melalui lembaga pendidikan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang didapatkan oleh anak sehingga anak dapat menyerap nilai dan norma yang berlaku dengan baik. Selain itu, peran masyarakat juga harus saling melangkapi dengan tidak selalu bersikap permisif kepada anak yang melanggar peraturan di lingkungan masyarakat dan peran media berita sangat berperan penting untuk dapat mencegah anak melakukan tindak pidana dengan menyajikan berita yang informatif dan edukatif. Edukatif yang dimaksud tersebut adalah dengan mengemas berita yang mendidik dan memberikan pemahaman mengenai dampak negatif jika anak melakukan tindak pidana.

Actions (login required)

View Item