DEWI, Shintia Pamaitha (2024) Penerapan Asas Droit Patrimonial Terhadap Perlindungan Hukum Akta Lisensi Hak Siar Yang Dibuat Di Hadapan Notaris. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) BAGIAN 1 E2B022023-SHINTIA PARAMITHA DEWI.pdf Download (783kB)
	PDF (Legalitas) Legalitas.pdf Download (700kB)
	PDF (Abstrak) Abstrak.pdf Download (161kB)
	PDF (Bab I) BAGIAN 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (325kB)
	PDF (Bab II) BAGIAN 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (329kB)
	PDF (Bab III) BAGIAN 4.pdf Download (141kB)
	PDF (Bab IV) BAGIAN 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (674kB)
	PDF (Bab V) BAGIAN 6.pdf Download (133kB)
	PDF (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA E2B022023-SHINTIA PARAMITHA DEWI.pdf Download (223kB)

Abstract

Seiring berkembangnya zaman, mengakibatkan perbincangan mengenai perlindungan hak siar semakin dibutuhkan. Pasal 12 UndangUndang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menyebutkan bahwa apabila pihak lain ingin melakukan penggandaan/pendistribusian maka wajib meminta persetujuan dari orang yang bersangkutan atau ahli warisnya. Pada praktik di lapangan, masih terdapat pihak yang tidak memiliki izin untuk melakukan penyiaran tetapi tetap menyiarkan secara ilegal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penerapan Asas Droit Patrimonial Terhadap Perlindungan Hukum Akta Lisensi Hak Siar yang Dibuat Di Hadapan Notaris. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah yuridis normatif. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual, dikarenakan objek penelitian ialah aturan-aturan hukum sebagai fokus penelelitian ini dan juga melakukan analisa bahan hukum sehingga dapat diketahui makna yang terkandung pada istilah-istilah hukum. Spesifikasi penelitian bersifat perskriptif dengan sumber data Sekunder dan Tersier. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan studi kepustakaan yang disusun dalam uraian teks naratif secara sistematis. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan mendeskripsikannya menggunakan interpretasi yang mengelola keseluruhan data. Berdasarkan hasil penelitian Penerapan Asas Droit Patrimonial Terhadap Perlindungan Hukum Akta Lisensi Hak Siar yang Dibuat Di Hadapan Notaris, menunjukkan bahwa perlindungan akan peralihan hak siar harus melibatkan upaya preventif dan represif. Upaya preventif yang dilakukan tercantum dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal 83 Ayat (1) tentang Pencatatan perjanjian lisensi hak cipta, lebih lanjut lagi dalam Pasal 66 ayat (1) dan (2) UUHC yang menyebutkan bahwa pencatatan ciptaan diajukan dengan permohonan secara tertulis oleh pencipta, pemegang hak cipta, pemilik hak terkait atau kuasanya kepada menteri. Upaya represif terdapat pada Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Pasal 95 Ayat (1) yang apabila terjadi pelanggaran maka dapat mengajukan guguatan ke Pengadilan Niaga. Dalam hal ini upaya Notaris sangat diperlukan untuk membuat Akta Notariil yang dapat digunakan sebagai alat bukti yang tidak diragukan lagi sesuai dengan Pasal 15 UUJN. Hal mengenai Ketentuan Pidana selanjutnya tercantum dalam Bab XVII Ketentuan Pidana UUHC Pasal 112 sampai dengan Pasal 119 dengan Pidana Penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.4.000.000.000,- (empat miliar rupiah). UUHC merumuskan bahwa hak cipta terdiri dari droit moral dan droit patrimonial, dalam hal ini penulis memberikan fokus penelitian pada droit patrimonial atau yang dikenal dengan hak ekonomi. Dalam kehidupan bermasyarakat, kerap kali ditemukan eksploitasi droit patrimonial yang menyebabkan kerugian. Peluang adanya eksploitasi ini menjadikan droit patrimonial dalam perjanjian lisensi hak siar harus dicantumkan secara spesifik nominal yang telah disepakati untuk menimbulkan hak dan kewajiban pihak yang tertera dalam kontrak.

Actions (login required)

View Item