AZHARI, Haura Tsabita Khoirunnisa (2024) Perjuangan Hak-Hak Perempuan Adat di Filipina: Studi Kasus Aktivisme LILAK (Purple Action for Indigenous Women’s Rights) melalui Perspektif Ekofeminisme tahun 2020-2022. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Haura Tsabita Khoirunnisa Azhari-F1F020076-Skripsi-2024.pdf Download (781kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Haura Tsabita Khoirunnisa Azhari-F1F020076-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Haura Tsabita Khoirunnisa Azhari-F1F020076-Skripsi-2024.pdf Download (156kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Haura Tsabita Khoirunnisa Azhari-F1F020076-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 5 June 2025. Download (828kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Haura Tsabita Khoirunnisa Azhari-F1F020076-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 5 June 2025. Download (1MB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Haura Tsabita Khoirunnisa Azhari-F1F020076-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Haura Tsabita Khoirunnisa Azhari-F1F020076-Skripsi-2024.pdf Download (184kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Haura Tsabita Khoirunnisa Azhari-F1F020076-Skripsi-2024.pdf Download (965kB) |
Abstract
Masyarakat adat di Filipina termasuk kelompok yang paling rentan dan terpinggirkan. Perempuan adat pun muncul sebagai subkelompok yang sangat rentan. Mereka mengalami interseksionalitas antara penindasan dan kerentanan yang disebabkan oleh gender, etnis, kelas, dan lokasi geografis. Organisasi seperti LILAK (Purple Action for Indigenous Women's Rights) telah memainkan peran penting dalam memajukan hak-hak perempuan adat dan memperjuangkan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan perspektif ekofeminis yang menjadi kerangka dasar untuk memahami aktivisme LILAK pada tahun 2020-2022 dalam memperjuangkan hak-hak perempuan adat di Filipina. Selama tahun 2020-2022, LILAK terlibat dalam aktivisme berdampak tinggi di Filipina, melewati krisis pandemi COVID-19 dan serangkaian badai topan, serta secara aktif terlibat dalam advokasi menentang operasi pertambangan OceanaGold Philippines Inc. Upaya LILAK sejalan dengan prinsip ekofeminis, tetapi terdapat tantangan dalam penerapan kerangka tersebut. LILAK perlu memastikan bahwa aktivisme mereka bersifat interseksional dan inklusif terhadap seluruh pengalaman perempuan adat. LILAK juga perlu mengatasi kelemahan dan memitigasi ancaman, terutama yang terkait dengan keterbatasan sumber daya dan tantangan politik, untuk mencapai dampak yang berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F24182 |
Uncontrolled Keywords: | Perempuan adat, Filipina, Interseksionalitas, LILAK, Ekofeminisme, Aktivisme |
Subjects: | I > I237 International organization W > W190 Womens rights |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Hubungan Internasional |
Depositing User: | Mrs. Haura Tsabita Khoirunnisa Azhari |
Date Deposited: | 05 Jun 2024 01:12 |
Last Modified: | 05 Jun 2024 01:12 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/27462 |
Actions (login required)
View Item |