YUNIAR, Trisna Shelly (2024) Desekuritisasi Isu Imigran di Inggris pasca-Brexit melalui Skema Homes for Ukraine 2022. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Trisna Shelly Yuniar-F1F020016-Skripsi-2024.pdf Download (48kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Trisna Shelly Yuniar-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (527kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAKSI-Trisna Shelly Yuniar-F1F020016-Skripsi-2024.pdf Download (71kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I-Trisna Shelly Yuniar-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 16 July 2025. Download (349kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II-Trisna Shelly Yuniar-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 16 July 2025. Download (269kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III-Trisna Shelly Yuniar-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 16 July 2025. Download (541kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV-Trisna Shelly Yuniar-Skripsi-2024.pdf Download (71kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Trisna Shelly Yuniar-Skripsi-2024.pdf Download (230kB) |
Abstract
Isu imigran masih menjadi isu yang penting dalam dinamika hubungan internasional. Inggris adalah salah satu negara dengan sejarah imigrasi yang sangat fluktuatif. Hal tersebut dapat dilihat dalam perjalanan Inggris sejak integrasi dengan Uni Eropa hingga Brexit. Isu imigrasi menjadi isu utama yang mendorong Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa. Setelah Brexit, Inggris melakukan sekuitisasi isu imigran melalui kebijakan-kebijakan protektif atas perbatasan mereka dan Sistem Imigrasi berbasis Poin yang memangkas jumlah imigran. Setelah lepas dari Uni Eropa, Inggris berupaya mengoptimalkan sekuritisasi isu migrasi sekaligus meningkatkan stabilitas ekonominya. Pada Februari 2022, dunia internasional dikejutkan dengan invasi Rusia ke Ukraina yang menyebabkan lonjakan arus migrasi di Eropa. Inggris mau tidak mau harus menentukan sikapnya atas fenomena tersebut. Setelah sebelumnya melakukan sekuritisasi imigran melalui kebijakan-kebijakan protektif, Inggris melakukan desekuritisasi imigran dengan membuka diri bagi para pengungsi Ukraina yang membutuhkan perlindungan akibat invasi Rusia. Inggris membuat Skema Homes for Ukraine 2022 yang melibatkan masyarakat secara langsung menjadi pihak sponsor yang menampung para pengungsi Ukraina. Proses sekuritisasi harus diakhiri dengan desekuritisasi. Menurut Lene Hansen, ada empat proses desekuritisasi yang harus dilalui suatu negara setelah melakukan sekuritisasi, yaitu Change Through Stabilization, Replacement, Reacrticulation, dan Silencing. Penelitian ini akan membahas bagaimana proses sekuritisasi dan desekuritisasi isu imigran di Inggris pasca-Brexit melalui skema Homes for Ukraine. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumber data sekunder. Hasil dari peneitian ini adalah Inggris melakukan desekuritisasi isu imigran pasca-Brexit sebagai keharusan atas sekuritisasi yang sebelumnya dilakukan. Inggris menggunakan skema Homes for Ukraine sebagai salah satu upaya desekuritisasi isu imigran pasca-Brexit.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F24258 |
Uncontrolled Keywords: | sekuritisasi, desekuritisasi, imigran, pegungsi, Inggris, Uni Eropa, Ukraina, Rusia |
Subjects: | I > I38 Immigrants |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Hubungan Internasional |
Depositing User: | Mrs Trisna Shelly Yuniar |
Date Deposited: | 16 Jul 2024 04:09 |
Last Modified: | 16 Jul 2024 04:09 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/27825 |
Actions (login required)
View Item |