LARASATI, Pinkan Aliya (2024) Fenomena Toxic Relationship dalam Pacaran (Studi di Kalangan Mahasiswi Universitas Jenderal Soedirman). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Download (245kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Download (1MB)
	PDF (BabI) BAB-I-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 19 July 2025. Download (5MB)
	PDF (BabII) BAB-II-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 19 July 2025. Download (8MB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 19 July 2025. Download (1MB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (39MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Download (568kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Download (2MB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Pinkan Aliya Larasati-F1A020046-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (142kB)

Abstract

Berpacaran menjadi salah satu cara seseorang memenuhi kebutuhan akan kasih sayang. Namun, tidak selamanya komunikasi di antara sepasang kekasih itu berjalan dengan baik; tak jarang muncul konflik di antara mereka. Konflik tersebut dapat memicu terjadinya kekerasan dalam pacaran atau toxic relationship. Berdasarkan data Komnas Perempuan sepanjang tahun 2015-2021 bahwa terdapat kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan yang mayoritasnya terjadi di perguruan tinggi (35%) kemudian disusul pesantren (16%), SMA/SMK (15%), SMP (6%), SD (3%), TK (3%), SLB (3%), vokasi (3%), serta pendidikan gereja (3%). Satgas PPKS Unsoed menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2023 terdapat 12 kasus kekerasan seksual yang diadukan, dua di antaranya adalah kekerasan dalam pacaran yang dialami oleh perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk toxic relationship yang dialami mahasiswi Univeritas Jenderal Soedirman dan upaya yang dilakukan mahasiswi dalam menghadapi toxic relationship. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan enam informan. Teknik analisa data dilakukan secara interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korban mengalami kekerasan dalam pacaran, seperti kekerasan fisik berupa pukulan, tendangan, dan tamparan. Selanjutnya kekerasan psikis berupa direndahkan dan diselingkuhi, serta sikap pasangan posesif pasangan dan suka mengatur kehidupan korban. Kemudian ada kekerasan ekonomi berupa perampasan uang korban untuk memenuhi keperluan hidup pelaku. Kekerasan lain yang dialami adalah kekerasan seksual, berupa diraba dan dipaksa untuk melakukan hubungan badan. Upaya awal yang dilakukan mahasiswi selaku korban toxic relationship beragam, ada yang diam tanpa perlawanan, melakukan komunikasi dua arah, dan mengancam putus. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan dan alasan agar pelaku tidak melakukan kesalahannya kembali. Selain itu, sebagian dari informan juga sudah dikenalkan atau mengenalkan ke orang tua, sehingga mereka berharap hubungannya bisa terus berlanjut hingga ke jenjang pernikahan. Rekomendasi dari penelitian ini, bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu untuk memaparkan lebih detail mengenai dampak dan juga recovery yang dilakukan mahasiswi korban kekerasan dalam pacaran, serta melihat fenomena toxic relationship dari perspektif pelaku.

Actions (login required)

View Item