KUSWORO, Fani (2024) Efektivitas Metabolit Sekunder dan Konidia Jamur Entomopatogen Beauveria bassiana Sebagai Agens Pengendali Wereng Batang Cokelat (Nilaparvata lugens Stal). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Download (72kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (392kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Download (104kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (50kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (202kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (232kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Download (40kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Download (138kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Fani Kusworo-A1D020075-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (270kB)

Abstract

Wereng batang cokelat (WBC) merupakan salah satu hama utama tanaman padi. WBC dapat menyerang berbagai tahap pertumbuhan tanaman padi dengan cara menghisap cairan sel tanaman. Selain itu WBC juga mampu menyebarkan penyakit pada tanaman padi seperti penyakit kerdil hampa yang disebabkan oleh Rice Ragged Stunt Virus (RRSV) serta penyakit kerdil rumput oleh Rice Grassy Stun Virus (RGSV). Saat ini pengendalian hama WBC umumnya hanya menggunakan insektisida kimia. Namun, penggunaan insektisida kimia secara berlebihan dapat merusak ekosistem. Hal ini karena insektisida kimia dapat menimbulkan resistensi dan resurjensi pada hama utama serta matinya musuh alami. Maka dari itu perlu adanya teknik pengendalian hama yang lebih aman dan ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan jamur entomopatogen Beauveria bassiana. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan metabolit sekunder dengan konidia jamur Beauveria bassiana dalam pengendalian WBC. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) non-faktorial yang terdiri atas 5 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yakni akuades sebagai kontrol (J0), metabolit sekunder konsentrasi 5% (J1), metabolit sekunder konsentrasi10% (J2), konidia jamur Beauveria bassiana dengan kerapatan 10^8 konidia/ml (J3), serta insektisida kimia berbahan aktif imidacloprid dengan dosis 1,5 g/l (J4). Variabel yang diamati yaitu mortalitas WBC, Lethal Time (LT50), intensitas serangan dan pertumbuhan tanaman (jumlah batang, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji F dengan taraf kesalahan 5% dan kemudian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test /DMRT). Hasil penelitian menunjukan perlakuan metabolit sekunder konsentrasi 10% lebih baik dibandingkan dengan perlakuan konidia jamur Beauveria bassiana kerapatan 10^8 konidia/ml. Hal ini dapat dilihat pada hasil mortalitas yang lebih tinggi, kematian WBC yang lebih cepat serta intensitas serangan pada tanaman yang lebih rendah. Selain itu perlakuan metabolit sekunder konsentrasi 10% juga mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman padi seperti jumlah daun, jumlah batang, panjang akar dan tinggi bibit padi.

Actions (login required)

View Item