NABILAH, Fauziyatul Lu'lu (2024) Sistem Irigasi Otomatis Berbasis Kelembaban Tanah untuk Budidaya Tanaman Serai Wangi pada Skala Polibag Tanah Marginal. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Download (73kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS--Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Download (516kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Download (169kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (156kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (313kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Download (143kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Download (163kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Fauziyatul Lu'lu Nabilah-A1C019069-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (761kB)

Abstract

Tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus L.) termasuk dalam keluarga Gramineae yang dapat menghasilkan minyak atsiri. Tanaman serai wangi mampu tumbuh pada lahan subur maupun lahan marginal. Lahan marginal adalah lahan dengan kualitas tanah secara fisik, kimia, dan biologis yang rendah. Sistem irigasi yang tepat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dalam budidaya tanaman serai wangi terutama pada lahan marginal. Otomatisasi sistem irigasi tetes sangat berpotensi untuk dikembangkan dengan penggunaan sensor kelembaban tanah karena termasuk irigasi tekanan rendah yang paling efisien. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengembangkan sistem irigasi tetes otomatis berdasarkan kelembaban tanah untuk budidaya tanaman serai wangi. 2)Mendapatkan model kalibrasi untuk sensor kelembaban tanah. 3) Menguji performansi sistem irigasi tetes otomatis berbasis kelembaban tanah pada budidaya tanaman serai wangi. 4) Mengidentifikasi respon pertumbuhan tanaman serai wangi menggunakan sistem irigasi tetes otomatis. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimental observatif di (1) lahan Laboratorium Lapang Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman yang terletak di Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas dan (2) Laboratorium Teknik Pengelolaan dan Pengendalian Bio-Lingkungan, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober 2022 – Maret 2023. Komponen yang digunakan pada penelitian ini adalah Arduino Mega, LCD, pompa air, sensor YL-69, RTC (Real Time Clock) DS 1307, relay, SD Card Module, laptop. RTC berfungsi untuk mengirimkan data waktu berupa tanggal dan jam ke mikrokontroler. Relay berfungsi untuk menyalakan dan mematikan pompa air otomatis sesuai perintah dari mikrokontroler berdasarkan 2 setting point yang ditentukan, setting point A yaitu batas bawah (bb) sebesar 22% dan batas atas (ba) 27% dan setting point B yaitu batas bawah (bb) sebesar 30% dan batas atas (ba) 35%. Data pemberian air akan tersimpan pada SD Card Module. Hasil penelitian menunjukan bahwa rancang bangun sistem kontrol irigasi berdasarkan kelembaban tanah berhasil dibuat dan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan diagram alir sistem yang telah dirancang. Kalibrasi yang dilakukan antara kadar air tanah dan resistansi sensor menghasilkan grafik dengan persamaan y = -20.448x + 74.755 dimana nilai R2 = 0.9141. Rancangan sistem irigasi otomatis berbasis kelembaban tanah ini memiliki koefisisen keseragaman 94.10%. Berdasarkan perbandingan dan hasil error nyala pompa air berdasarkan kelembaban tanah dengan rumus APE (Absolute Percentage Error), maka diperoleh nilai MAPE (Mean Absolute Percentage Error) pada setpoint A sebesar 1.93% dan sebesar 1.64% pada setpoint B, nilai tersebut didapatkan dari data kelembaban tanah yang diambil pada 14–87 HST. Selain itu, dapat dilihat bahwa produktivitas tanaman serai wangi pada setpoint A memiliki hasil yang lebih optimal dibanding setpoint B dengan tinggi rata-rata 66.83 cm; jumlah batang rata-rata 24.33 batang; jumlah daun rata-rata 83.67 helai; dan diameter batang rata-rata 8.12 mm.

Actions (login required)

View Item