MUKOROBIN, Ustad (2024) Fenomenologi Mantan Narapidana Teroris Dalam Deradikalisasi Di Paguyuban Podomoro. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
1-Cover Ustad Mukorobin F2C022012 Tesis 2024.pdf Download (742kB) |
|
PDF (Legalitas)
2-Legalitas Ustad Mukorobin F2C022012 Tesis 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
PDF (Abstrak)
Abstrak 1.pdf Download (573kB) |
|
PDF (BabI)
4-Bab I Ustad Mukorobin F2C022012 Tesis 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (608kB) |
|
PDF (BabII)
5-Bab II Ustad Mukorobin F2C022012 Tesis 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
PDF (BabIII)
6-Bab III Ustad Mukorobin F2C022012 Tesis 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (638kB) |
|
PDF (BabIV)
7-Bab IV Ustad Mukorobin F2C022012 Tesis 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
|
PDF (BabV)
8-Bab V Ustad Mukorobin F2C022012 Tesis 2024.pdf Download (573kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
9-Daftar Pustaka Ustad Mukorobin F2C022012 Tesis 2024.pdf Download (621kB) |
|
PDF (Lampiran)
10-Lampiran Ustad Mukorobin F2C022012 Tesis 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Aparat keamanan (Densus 88) Polri, setiap tahunnya berhasil menangkap pelaku terorisme, namun kasus terorisme di Indonesia masih terjadi. Para pelaku kasus terorisme terbagi menjadi dua, yakni pelaku baru maupun mantan narapidana terorisme (napiter) yang sudah selesai menjalani hukuman. Khusus mantan napiter yang kembali melakukan aksinya perlu perhatian lebih oleh aparat keamanan, ataupun Pemerintah. Sebab mereka telah melaksanakan program deradikalisasi. Program deradikalisasi yang ada dan banyak dilakukan oleh Pemerintah, dilakukan sejak di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas). Dilakukan oleh lembaga Pemerintah mulai Kepolisian, Badan Nasional Penangulangan Terorisme ( BNPT), Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agama, dan sejumlah pihak lainnya. Program deradikalisasi ini, lebih banyak merupakan program Pemerintah ke Napiter ataupun mantan Napiter. Sehingga keberhasilan program deradikalisasi masih dipertanyakan, ketika mantan napiter kembali melakukan aksinya. Program deradikalisasi yang dilakukan oleh mantan napiter di Indonesia, dinilai memiliki keberhasilan yang sangat tinggi. Sebab para mantan napiter yang membuat program, menjadi pengisi, melakukan pengawasan dan lainnya. Namun sayangnya deradikalisasi model oleh mantan napiter ini di Indonesia masih sangat sedikit, satu di antaranya di Paguyuban Podomoro yang berkantor di Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Pada tesis ini, peneliti akan mengungkapkan sejumlah fakta keberhasilan deradikalisasi yang dilakukan oleh Paguyuban Podomoro. Salah satu keberhasilannya dengan melakukan metode komunikasi persuasif dan komunikasi kelompok. Peneliti melakukan pendekatan Fenomenologi sebagai jalan mengungkap keberhasilan melakukan program deradikalisasi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P224157 |
Uncontrolled Keywords: | Terorisme, Deradikalisasi, Mantan napiter, Paguyuban Podomoro, Radikalisme |
Subjects: | T > T149 Terrorism Prevention |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Mr. USTAD MUKOROBIN |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 07:27 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 07:27 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/28260 |
Actions (login required)
View Item |