ALVIANITA, Ria (2024) Pola Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Lokal dengan Suku Minang yang Menetap di Pangandaran. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
Cover Ria Alvianita F1C020008 Skripsi 2024.pdf Download (261kB) |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas Ria Alvianita_F1C020008-Skipsi 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
PDF (Abstrak)
Abstrak Ria Alvianita F1C020008 Skripsi 2024.pdf Download (1MB) |
|
PDF (BabI)
Bab I Ria Alvianita F1C020008 Skripsi 2024.pdf Restricted to Repository staff only until 12 August 2025. Download (4MB) |
|
PDF (BabII)
Bab II Ria Alvianita F1C020008 Skripsi 2024.pdf Restricted to Repository staff only until 12 August 2025. Download (9MB) |
|
PDF (BabIII)
Bab III Ria Alvianita F1C020008 Skripsi 2024.pdf Restricted to Repository staff only until 12 August 2025. Download (2MB) |
|
PDF (BabIV)
Bab IV Ria Alvianita F1C020008 Skripsi 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (18MB) |
|
PDF (BabV)
Bab V Ria Alvianita F1C020008 Skripsi 2024.pdf Download (1MB) |
|
PDF (DaftarPusataka)
Daftar Pustaka Ria Alvianita F1C020008 Skripsi 2024.pdf Download (1MB) |
|
PDF (Lampiran)
Daftar Lampiran Ria Alvianita F1C020008 Skripsi 2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) |
Abstract
Komunikasi antarbudaya merupakan proses penyampaian informasi atau pesan dimana pelakunya adalah orang-orang dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Berkomunikasi dengan seseorang yang berbeda latar belakang kebudayaan akan menimbulkan kesalahpahaman dan hambatan komunikasi. Dalam hal ini dibutuhkan adanya penggunaan pola komunikasi sehingga dapat menghasilkan komunikasi yang terarah dan menjadi gambaran berhasil atau tidaknya komunikasi. Urgensi dalam penelitian ini yaitu agar komunikasi antarbudaya tidak miss understanding, masing-masing budaya dapat saling menghormati, menghargai sehingga tidak terjadi konflik yang menimbulkan adanya kesalahpahaman. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pola komunikasi antarbudaya masyarakat lokal dengan suku Minang yang menetap di Pangandaran. Teori yang digunakan yaitu teori akulturasi. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme dengan metode kualitatif deskriptif. Informan ditentukan melalui purposive sampling dan teknik pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang terjadi antara masyarakat Suku Sunda dengan masyarakat Suku Minang yaitu pola komunikasi primer dimana kedua suku lebih sering menggunakan lambang verbal (menggunakan kata-kata) dan nonverbal (bahasa tubuh/gestur dan mimik wajah). Komunikasi yang dilakukan pun lebih banyak dilingkungan sekitar tempat tinggal seperti hanya menyapa atau menanyakan suatu hal terkait pekerjaan. Dalam berkomunikasi, masih terdapat adanya hambatan. Hambatan yang dialami oleh kedua suku yakni adanya perbedaan bahasa, nilai dan norma, munculnya stereotip maupun prasangka, serta masih adanya culture shock. Di samping adanya hambatan komunikasi, terdapat pula faktor pendukung komunikasi yakni lingkungan tempat tinggalnya cukup baik dalam menerima masyarakat dengan latar belakang yang berbeda, kedua suku sama-¬sama memberikan pengalaman terhadap budaya suku lain.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F24299 |
Uncontrolled Keywords: | Pola Komunikasi, Komunikasi Antarbudaya, Akulturasi |
Subjects: | C > C1008 Cultural relations C > C631 Communication |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Mrs RIA ALVIANITA |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 02:06 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 02:06 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/28518 |
Actions (login required)
View Item |