NURHALISA, Tamara (2024) Strategi Cyberwarfare China terhadap Taiwan dan Amerika Serikat Tahun 2019-2023. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Tamara Nurhalisa-F1F020047-SKRIPSI-2024.pdf Download (47kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Tamara Nurhalisa-F1F020047-SKRIPSI-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Tamara Nurhalisa-F1F020047-SKRIPSI-2024.pdf Download (21kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Tamara Nurhalisa-F1F020047-SKRIPSI-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 14 August 2025. Download (259kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Tamara Nurhalisa-F1F020047-SKRIPSI-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 14 August 2025. Download (624kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Tamara Nurhalisa-F1F020047-SKRIPSI-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (582kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Tamara Nurhalisa-F1F020047-SKRIPSI-2024.pdf Download (20kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Tamara Nurhalisa-F1F020047-SKRIPSI-2024.pdf Download (191kB) |
Abstract
Cyberwarfare, sebagai bagian dari konflik siber modern dalam kajian keamananan non-tradisional, melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengganggu, merusak, atau menghancurkan infrastruktur dan sistem yang penting bagi negara target. Teori neorealisme, yang menekankan pentingnya kekuatan negara dan struktur sistem internasional dalam menentukan perilaku negara, menjadi kerangka teoritis utama untuk memahami dinamika kekuatan dan konflik di ruang siber antara China, Taiwan, dan Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi berbagai insiden serangan siber, strategi, kebijakan, dan langkah-langkah pertahanan yang diambil oleh China, Taiwan, dan Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi cyberwarfare China terhadap Taiwan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi hegemoniknya di kawasan Asia-Pasifik serta menantang dominasi Amerika Serikat dalam struktur internasional. Tindakan China meliputi serangan siber, infiltrasi sistem jaringan kritis, dan spionase yang bertujuan mengganggu stabilitas politik dan keamanan negara target terjadi setelah adanya aktifitas kerja sama siber Taiwan dan Amerika dalam rentang 2019 sampai 2020. Analisis dengan menggunakan teori neorealisme menunjukkan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari strategi ofensif yang lebih luas untuk memperkuat posisi negosiasi China di sistem internasional dan melindungi kepentingan nasionalnya. Penelitian ini juga menggarisbawahi pentingnya memahami konteks struktural internasional dan kepentingan nasional dalam menganalisis konflik siber antarnegara melalui realisme struktural ofensif. Rekomendasi dari penelitian ini termasuk perlunya peningkatan kerja sama internasional dalam bidang keamanan siber dan pengembangan kebijakan yang responsif terhadap dinamika yang terus berkembang di ruang siber.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F24304 |
Uncontrolled Keywords: | Cyberwarfare, Neorealisme, Realisme Struktural Ofensif, Keamanan Siber |
Subjects: | C > C693 Computer security I > I243 International security |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Hubungan Internasional |
Depositing User: | Mrs. Tamara Nurhalisa |
Date Deposited: | 14 Aug 2024 00:46 |
Last Modified: | 14 Aug 2024 00:46 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/28570 |
Actions (login required)
View Item |