PITALOKA, Dicka (2024) Strategi Pengembangan Agrowisata Embung Cangkring di Kabupaten Kebumen. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
0. cover.pdf Download (96kB) |
|
PDF (Legalitas)
0. pengesahan.pdf Restricted to Repository staff only Download (281kB) |
|
PDF (Abstrak)
0. ringkasan.pdf Download (90kB) |
|
PDF (Bab1)
1.pdf Restricted to Repository staff only until 15 August 2025. Download (343kB) |
|
PDF (BabII)
2.pdf Restricted to Repository staff only until 15 August 2025. Download (267kB) |
|
PDF (BabIII)
3.pdf Restricted to Repository staff only until 15 August 2025. Download (218kB) |
|
PDF (BabIV)
4.pdf Restricted to Repository staff only Download (629kB) |
|
PDF (BabV)
5.pdf Restricted to Repository staff only Download (86kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
dapus.pdf Download (210kB) |
|
PDF (Lampiran)
lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Embung Cangkring merupakan agrowisata yang mempunyai ciri khas durian. Pengunjung dapat menikmati hasil durian pada saat musim panen dan acara tertentu sesuai permintaan konsumen selama durian masih tersedia. Kawasan Agrowisata Embung Cangkring merupakan objek wisata yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Keistimewaan dari Agrowisata Embung Cangkring adalah potensi alam dan wahana yang menarik. Kondisi geografi Desa Cangkring yang berupa lembah dan perbukitan menjadikan daerah ini memiliki daya tarik tersendiri. Desa ini dikelilingi perbukitan pekacangan, perbukitan paras sirangkok, dan di bagian tengahnya terdapat lembah yang dialiri sungai cangkring sebagai salah satu anak sungai Luk Ulo. Embung Cangkring Kebumen utamanya menyajikan wisata alam dan edukasi yang diharapkan berperan sebagai multiplier effect untuk masyarakat sekitar. Penghasilan masyarakat bisa didapatkan melalui pekerjaan parkir, menjual souvenir, pedagang sekitar agrowisata, dan petani melalui kebun durian. Promosi masih kurang optimal karena mayoritas pengunjung hanya didominasi oleh masyarakat Kebumen dan Wonosobo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung kawasan dan strategi pengembangan. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data kualitatif dan sumber data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sampel yang diambil adanya dengan menggunakan key informan, yaitu orang yang menjadi sumber data yang bisa menguatkan sumber data dan paling berpengaruh di wilayah penelitian. Sampel pada penelitian ini antara lain pengelola (manajemen dan karyawan), BUMDes, petani, dan masyarakat setempat, dan pengunjung. Alat analisis yang digunakan yaitu DDK, SWOT, dan QSPM. Perhitungan DDK (Daya Dukung Kawasan) meliputi enam perhitungan kegiatan antara lain kolam renang, spot foto, kolam embung (bebek gayuh), kebun durian, akses jalan, parkiran. Kegiatan yang dihitung dipilih berdasarkan jumlah minat terbanyak dari pengunjung serta peluang terbesar yang bisa dikembangkan oleh Agrowisata Embung Cangkring agar lebih optimal. Hasil perhitungan daya dukung kawasan untuk empat kegiatan yaitu 5.358 orang/hari, sehingga jika dirata-rata dalam satu bulan jumlah optimal orang dalam suatu area yaitu 160.730 orang/bulan. Kondisi di lapangan berdasarkan data history, rata-rata pengunjung tiap bulannya pada tahun 2023 hanya terdapat 632 orang/bulan. Hasil dari perhitungan DDK menyatakan bahwa jumlah pengunjung saat ini dibandingkan dengan DDK belum optimal, masih ada selisih angka sekitar 160.098 orang/bulan. Perhitungan analisis SWOT menghasilkan enam strategi alternatif yaitu optimalisasi kebun durian dengan bantuan bibit berkualitas, pupuk, dan pestisida; penyuluhan dan pendampingan terkait penanaman dan perawatan tanaman durian supaya memiliki hasil yang maksimal; melakukan kolaborasi dengan pihak lain (instansi pemerintah, perguruan tinggi, dan swasata) untuk memaksimalkan promosi agrowisata melaui sosial media, poster, dan iklan (TV dan radio); penyuluhan terkait penganekaragaman produk durian pada masyarakat sekitar terutama pokdarwis dengan tujuan untuk dibeli oleh pengunjung sebagai oleh-oleh; bantuan transportasi umum menuju agrowisata, petunjuk jalan, dan penginapan villa untuk pengunjung berisirahat; dan menyeleksi kritik dan saran dari pengunjung guna kemajuan agrowisata. Hasil dari analisis QSPM mengetahui tiga strategi prioritas untuk pengembangan Agrowisata Embung Cangkring antara lain optimalisasi kebun durian dengan bantuan bibit berkualitas, pupuk, dan pestisida; penyuluhan dan pendampingan terkait penanaman dan perawatan tanaman durian supaya memiliki hasil yang maksimal; dan melakukan kolaborasi dengan pihak lain (instansi pemerintah, perguruan tinggi, dan swasata) untuk memaksimalkan promosi agrowisata melaui sosial media, poster, dan iklan (TV dan radio).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P224179 |
Uncontrolled Keywords: | Agrowisata, DDK, SWOT, QSPM |
Subjects: | C > C1009 Cultural tourism F > F66 Farms |
Divisions: | Program Pascasarjana & Profesi > S2 Agribisnis |
Depositing User: | Mrs. Dicka Galuh Pitaloka |
Date Deposited: | 15 Aug 2024 01:00 |
Last Modified: | 15 Aug 2024 01:00 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/28638 |
Actions (login required)
View Item |