FAUZI, Muhammad (2024) Efektivitas ekstrak daun mahkota dewa sebagai bakterisida nabati terhadap penyakit hawar daun bakteri padi. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) Cover_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (61kB)
	PDF (Legalitas) Legalitas_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (402kB)
	PDF (Abstrak) Abstrak_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (46kB)
	PDF (BabI) BAB I_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2025. Download (120kB)
	PDF (BabII) BAB II_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2025. Download (128kB)
	PDF (BabIII) BAB III_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2025. Download (305kB)
	PDF (BabIV) BAB IV_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (455kB)
	PDF (BabV) BAB V_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Download (40kB)
	PDF (DaftarPustaka) Daftar pustaka_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Download (259kB)
	PDF (Lampiran) Lampiran_Muhammad Fauzi_A1D019170_skripsi2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (653kB)

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting bagi masyarakat Indonesia. Salah satu penyakit penting padi adalah hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). Penggunaan bakterisida kimia yang berlebihan mengakibatkan kerusakan pada tanaman maupun lingkungan, sehingga diperlukan alternatif pengendalian yang lebih ramah lingkungan untuk menekan perkembangan penyakit hawar daun bakteri berupa bakterisida nabati. Ekstrak daun mahkota dewa dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bakterisida nabati. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik ekstrak daun mahkota dewa terhadap perkembangan Xoo secara in-vitro dan untuk mendapatkan pelarut terbaik ekstrak daun mahkota dewa terhadap perkembangan penyakit HDB secara in-planta sebagai alternatif pengganti bakterisida kimia. Penelitian dilaksanakan di dua tempat yaitu Laboratorium Perlindungan Tanaman Universitas Jenderal Soedirman dan rumah kasa di Desa Tambaksari Kidul, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas dari bulan April 2023 hingga Januari 2024, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 12 perlakuan dan RAL non-faktorial dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang dicoba yaitu kontrol, bakterisida (bahan aktif tembaga oksida 56%), bakterisida nabati ekstrak daun mahkota dengan pelarut air terbaik, bakterisida nabati ekstrak daun mahkota dewa dengan pelarut etanol 96% terbaik. Variabel yang diamati terdiri atas uji aktivitas antibakteri, komponen fitokimia, zona hambat bakteri, masa inkubasi, keparahan penyakit, laju infeksi, AUDPC, jumlah anakan total dan produktif, jumlah biji permalai, bobot 100 butir, bobot kering akar, dan bobot kering tanaman. Berdasarkan hasil penelitian in-vitro diketahui bahwa perlakuan ekstrak daun mahkota dewa konsentrasi 10% mampu menghambat perkembangan Xoo yang ditunjukkan dengan adanya pembentukan zona hambat. Hasil penelitian secara in-planta menunjukkan bahwa ekstrak daun mahkota dewa konsentrasi 10% dengan pelarut etanol 96% mampu menekan perkembangan HDB secara in-planta berdasarkan variabel keparahan penyakit dan AUDPC, namun efektivitasnya belum mampu menyamai perlakuan bakterisida. Perlakuan ekstrak daun mahkota dewa pelarut air konsentrasi 10% mampu meningkatkan bobot 100 butir padi.

Actions (login required)

View Item