SUSANTO, Feri (2024) DNA Barcoding and Metabolite Profiling of Phaeophyta and Its Potential as a Source of Antioxidants and Antimicrobials. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Download (315kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (615kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Download (416kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2025. Download (491kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2025. Download (2MB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2025. Download (1MB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
|
PDF (BabV)
BAB V-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Download (368kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Download (955kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Feri Susanto-L2B022005-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Phaeophyta dikenal sebagai sumber senyawa bioaktif alami yang berharga dengan potensi aplikasi di industri farmasi dan makanan. Evaluasi aktivitas antioksidan dan antimikroba sangat penting untuk menemukan agen bioaktif baru dan memahami potensi terapeutiknya. Penelitian ini menggunakan teknik DNA barcoding, LC-HRMS, uji DPPH, dan uji Kirby-Bauer. DNA barcoding menggunakan primer Internal Transcribed Spacer (ITS) berhasil mengidentifikasi lima spesies. Empat sampel dari genus Sargassum teridentifikasi sebagai Sargassum naozhouense (2 sampel) dan Sargassum duplicatum (2 sampel). Selain itu, satu sampel dari genus Turbinaria berhasil diidentifikasi sebagai Turbinaria ornata. Meskipun semua sampel menunjukkan aktivitas antioksidan, tingkat inhibisi tetap di bawah 50%, dengan S. naozhouense dari Pantai Sayang Heulang, Garut, Jawa Barat, menunjukkan inhibisi tertinggi sebesar 34%, dan T. ornata dari Pantai Kukup, DIY, menunjukkan yang terendah sebesar 8%. Semua sampel termasuk dalam kategori resisten terhadap E. coli K12, M. luteus ATCC4698, dan Bacillus megaterium BSM32. Metode macerasi dengan menggunakan metanol paling efektif untuk S. naozhouense dalam menghambat B. megaterium BSM32, dengan zona inhibisi sebesar 6,26 mm. Sebaliknya, S. duplicatum yang diekstraksi menggunakan metode microwave dengan metanol menunjukkan inhibisi sebesar 3,6 mm terhadap E. coli K12, sementara S. duplicatum yang diekstraksi melalui macerasi dengan etanol menunjukkan maksimum inhibisi sebesar 4,49 mm terhadap M. luteus ATCC4698. LC-HRMS mengidentifikasi senyawa bioaktif dalam Phaeophyta, termasuk asam benzena-propanoat, 9 oktadecenamida, 13-dokosenamida, sarmentosida B, pheophorbide A, ouabain, difenokonazol, oktokrilen, neomisin sulfat, dan kolesterol 7-alpha-hidroksi. Meskipun hasil antioksidan dan antimikroba rendah, Phaeophyta menunjukkan potensi bioaktivitas yang menarik, dan DNA barcoding berhasil mengidentifikasi spesies Phaeophyta.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P224220 |
Uncontrolled Keywords: | Phaeophyta, DNA barcoding, molecular networking, bioactive compound, antioxidant, antimicrobial |
Subjects: | M > M168 Medical botany M > M72 Marine plants |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Sumberdaya Akuatik |
Depositing User: | Mr Feri Susanto |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 07:49 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 07:49 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/29064 |
Actions (login required)
View Item |