PANGESTU, Singgih (2024) Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kubis Bunga (Brassica oleracea var. Botrytis L.) pada Pemberian Pupuk Organik Cair Kotoran Kelinci. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Download (232kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (606kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Download (334kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (352kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (364kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (477kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (841kB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Download (221kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Download (499kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Singgih Pangestu-A1D020147-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Kubis bunga merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia. Produksi kubis bunga di Indonesia mengalami penurunan setiap tahunnya. Penurunan produksi kubis bunga disebabkan karena kurang optimalnya pemanfaatan dan penyerapan unsur hara. Penggunaan pupuk organik cair (POC) urin kelinci sebagai pupuk altternatif, diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk NPK anorganik. Urin kelinci diketahui mampu berperan sebagai salah satu sumber dari pupuk organik potensial untuk tanaman karena kandungan unsur hara nya sangat lengkap dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan jenis urine hewan ternak lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pertumbuhan dan hasil tiga varietas kubis bunga pada pemberian POC kotoran kelinci. (2) mengetahui perbedaan pertumbuhan dan hasil tiga varietas kubis bunga pada pemberian POC kotoran kelinci. (3) mengetahui interaksi antara pengaplikasian POC kotoran kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis bunga. Penelitian ini dilaksanakan pada September 2023 sampai April 2024 di lahan percobaan di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor dan tiga ulangan dengan 12 kombinasi perlakuan. Faktor pertama yaitu varietas kubis bunga dengan tiga macam, yaitu varietas PM 126 F1, varietas Larisa F1, dan varietas Bima 45 F1. Faktor kedua adalah konsentrasi POC kotoran kelinci dengan tiga taraf, yaitu 0 mL/L, 150 mL/L, 300 mL/L. Pemberian urin kelinci dilakukan setiap minggu yaitu sebanyak 40 mL/tanaman minggu ke-1 dan 2, 60 mL/tanaman pada minggu ke-3 dan 4, 80 mL/tanaman pada minggu ke-5 dan 6, serta 100 mL/tanaman pada minggu ke-7 dan 8. Variabel yang diamati terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, volume akar, umur muncul krop, umur panen, bobot segar tanaman, bobot segar bunga (krop), diameter bunga (krop), bobot akar segar, dan bobot akar kering. Analisis data menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasil analisis berpengaruh nyata, dilanjutkan dengan uji Duncans’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menujukan bahwa pemberian POC kotoran kelinci konsentrasi 150 ml/L memberikan hasil tertinggi pada variabel panjang akar, umur panen, bobot segar tanaman, dan bobot akar kering. Pemberian POC kotoran kelinci konsentrasi 300 ml/L memberikan hasil tertinggi pada variabel bobot segar bunga (krop) dan diameter bunga (krop). Varietas Larisa F1 memberikan hasil tertinggi pada variabel jumlah daun 14 HST, panjang akar, volume akar, bobot segar tanaman, bobot segar bunga (krop), diameter bunga (krop), bobot akar segar, dan bobot akar kering. Varietas Bima 45 F1 memberikan hasil tertinggi pada variabel tinggi tanaman 28 HST, 42 HST, luas daun 28 HST, 42 HST, umur muncul bunga (krop), dan umur panen. Varietas PM 126 F1 memberikan hasil tertinggi pada variabel jumlah daun 14 HST, 28 HST. Tidak terdapat interaksi antara varietas kubis bunga dan konsentrasi POC kotoran kelinci terhadap semua variabel pengamatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A24260 |
Uncontrolled Keywords: | Respon, varietas kubis bunga, unsur hara, POC kotoran kelinci |
Subjects: | C > C668 Compost |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi |
Depositing User: | Mr. Singgih Pangestu |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 07:03 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 07:03 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/29169 |
Actions (login required)
View Item |