PUERTO, Desmario (2024) Agroklimat Pada Sistem Pematah Angin Fisik di Lahan Pasir Pantai Jetis. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Download (95kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (293kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Download (80kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (144kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (83kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (93kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (698kB) |
|
PDF (BabV)
BAB V-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Download (70kB) |
|
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Download (231kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Desmario Puerto-A1D019164-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (618kB) |
Abstract
Wilayah pesisir pantai memiliki karakteristik agroklimatik yang unik, termasuk kelembapan yang tinggi, suhu yang moderat, dan pengaruh signifikan dari air laut. Faktor-faktor ini memberikan dampak yang signifikan pada pola pertumbuhan tanaman dan ketersediaan sumber daya alam. Kelembapan tinggi di lahan pesisir pantai sering kali menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan tanaman, tetapi juga dapat meningkatkan resiko penyakit tanaman yang berkaitan dengan kelembapan. Selain itu, konduktivitas listrik tanah dapat terpengaruh oleh keberadaan air laut, aerosol garam, dan struktur tanah khas pesisir. Manajemen tanah yang bijaksana dan adaptasi varietas tanaman yang sesuai menjadi kunci untuk mengoptimalkan hasil pertanian. Suhu yang moderat sepanjang tahun, terutama akibat mitigasi termal dari air laut, memungkinkan pertanian yang berkelanjutan dan tanaman dengan siklus hidup yang panjang. Namun, keberadaan angin laut dan potensi cuaca ekstrim, seperti badai tropis, memerlukan strategi pertanian yang adaptif dan tahan terhadap resiko. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial 2 x 9 x 3 pada petak terpisah dengan 3 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu sistem pertanaman (tanpa pematah angin dan pematah angin plastik 2 meter). Faktor kedua yaitu jarak pematah angin (0 meter di depan pematah angin, 2 meter di belakang pematah angin, 4 meter di belakang pematah angin, 6 meter di belakang pematah angin, 8 meter, 2 meter di depan pematah angin, 4 meter di depan pematah angin, 6 meter di depan pematah angin, dan 8 meter di depan pematah angin). Faktor ketiga tinggi pengamatan (0 cm di atas permukaan tanah, 100 cm diatas permukaan tanah, dan 200 cm diatas permukaan tanah). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji F dan Uji lanjut DMRT pada taraf kesalahan 5%. Variabel yang diamati pada komponen agroklimat spesifik yaitu variabel suhu udara, suhu tanah, kelembapan udara, kecepatan angin, dan intensitas cahaya. Variabel komponen EC (Electric Conductivity) yaitu variabel EC tanah, EC udara, dan EC air laut. Variabel sifat kimia tanah yaitu pH tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis musim berpengaruh nyata terhadap variabel suhu udara pada musim kemarau dengan nilai 29,43 oC dan pada musim hujan yaitu 29,37 oC, variabel suhu tanah pada musim kemarau dengan nilai 29,27 oC dan pada musim hujan yaitu 29,58 oC, variabel kecepatan angin pada musim kemarau dengan nilai 2,10 km/jam dan pada musim hujan yaitu 1,35 km/jam, variabel intensitas cahaya tanah pada musim kemarau dengan nilai 26.511,9 lux dan pada musim hujan yaitu 24.997,6 lux, variabel EC air laut pada musim kemarau dengan nilai 96,31 mS/cm dan pada musim hujan yaitu 64,83 mS/cm, dan variabel pH tanah pada musim kemarau dengan nilai 6,94 dan pada musim hujan yaitu 6,71. Jenis pematah angin berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan kecepatan angin pada perlakuan pematah angin fisik dengan nilai 1,70 km/jam, sedangkan pada perlakuan tanpa penggunaan pematah angin yaitu 1,75 km/jam. Variabel intensitas cahaya pada perlakuan pematah angin fisik dengan nilai 25.193,4 lux, sedangkan pada perlakuan tanpa penggunaan pematah angin yaitu 26.136,1 lux. Jarak tidak memiliki pengaruh terhadap semua variabel. Ketinggian berpengaruh nyata terhadap semua variabel seperti variabel suhu udara dengan ketinggian 0 cm, 100 cm, dan 200 cm di atas permukaan tanah secara berurutan yaitu 29,1 oC, 29,6 oC, dan 29,4 oC. Variabel suhu tanah dengan ketinggian 0 cm, 100 cm, dan 200 cm di atas permukaan tanah secara berurutan yaitu 29,14 oC, 29,35 oC, dan 29,77 oC. Variabel kelembapan udara dengan ketinggian 0 cm, 100 cm, dan 200 cm di atas permukaan tanah secara berurutan yaitu 69,94%, 70,07%, dan 71,11%. Variabel kecepatan angin dengan ketinggian 0 cm, 100 cm, dan 200 cm di atas permukaan tanah secara berurutan yaitu 1,55 km/jam, 1,72 km/jam, dan 1,90 km/jam. Variabel intensitas cahaya dengan ketinggian 0 cm, 100 cm, dan 200 cm di atas permukaan tanah secara berurutan yaitu 25.203,20 lux, 25.728,56 lux, dan 26.332,54 lux.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P224224 |
Uncontrolled Keywords: | agroklimat, pematah angin, air laut, dan pasir pantai |
Subjects: | C > C475 Climate H > H338 Humidity |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi |
Depositing User: | Mr Desmario Puerto |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 09:43 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 09:43 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/29237 |
Actions (login required)
View Item |