HANARIA, Patricia (2017) Restrukturisasi Peran International Monetary Funddi Asean+3 Melalui Mekanisme Regional Financial Arrangement Tahun 2012-2016. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (233kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas dan bagian awal TA_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (704kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (234kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (383kB) |
||
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (486kB) |
||
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (607kB) |
||
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (540kB) |
||
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (224kB) |
||
|
PDF (Daftarpustaka)
Daftar pustaka_1.pdf Download (322kB) | Preview |
Abstract
Krisis finansial Asia tahun 1997 merupakan peristiwa awal masuknnya International Monetary Fund (IMF) dikawasan Asia. Thailand, Korea Selatan dan Indonesia adalah contoh negara yang meminta bantuan dana dan melakukan persyaratan dari IMF diantaranya kebijakan penyesuaian makroekonomi atau liberalisasi pasar. Namun setelah melakukan implementasi kebijakan dan bantuan dari IMF beberapa negara mengalami dampak yang buruk pada sektor ekonominya. Penurunan nilai mata uang, tingginya inflasi, pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan penutupan lembaga keuangan dalam jumlah banyak dan bersamaan. Pasca tahun 1999, negara dalam kawasan asia tenggara dan asia timur membentuk sebuah kerja sama kawasan bernama ASEAN+3. Pada tahun 2000 ASEAN+3 memutuskan membangun sebuah Financial Regional Arrangement (RFA), untuk mencegah krisis dimasa mendatang. RFA tersebut berbentuk bantuan pembayar likuiditas dalam jangka pendek untuk negara yang mengalami krisis. Salah satu persyaratan di dalam CMI adalah delinked portion IMF, sehingga pada jumlah nominal dana lebih dari 10% maka terdapat hubungan dan melaksanakan kebijakan dari IMF. Pembentukan CMI mendapat respon positif dari negara negara di kawasan ASEAN+3 sehingga terus dikembangkan. CMI ditingkatkan menjadi Chiang Mai Initiative Multilateralisation dengan perubahan jumlah dan persyaratan dalam mekanisme nya. Salah satunya adalah penigkatan nilai delinked portion IMF yang mengurangi peran IMF dalam kawasan ASEAN+3.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F17247 |
Uncontrolled Keywords: | ASEAN+3, Pengaturan Keuangan Daerah, Krisis Keuangan, Chiang Mai Initiative, Dana Moneter Internasional, delinked portion |
Subjects: | P > P624 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Hubungan Internasional |
Depositing User: | Mr Rohmadi Rohmadi |
Date Deposited: | 07 Oct 2019 04:09 |
Last Modified: | 07 Oct 2019 04:09 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/2924 |
Actions (login required)
View Item |