WISNUMURTI, Arya Bahari (2024) Potensi Kegiatan Pengamatan Burung Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Dukuh Sokokembang, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
Cover-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Download (89kB) |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (203kB) |
|
PDF (Abstrak)
Abstrak-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Download (129kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 28 August 2025. Download (151kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 28 August 2025. Download (157kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 28 August 2025. Download (1MB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
PDF (BabV)
BAB V-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Download (101kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Download (151kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.-Arya Bahari Wisnumurti-P2A020001-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (339kB) |
Abstract
Dukuh Sokokembang secara demografi terletak di dalam kawasan Hutan Petungkriyono, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Masyarakat Dukuh Sokokembang masih sangat bergantung pada sumber daya hutan seperti bertani, beternak, menambang batu, dan menambang pasir. Kondisi hutan yang masih terjaga menjadi rumah bagi satwa hutan seperti Owa Jawa, Lutung hitam, dan berbagai spesies burung. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi kegiatan pengamatan burung dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Dukuh Sokokembang. Tujuan tersebut didukung dengan data terkait keanekaragaman burung sekitar Dukuh Sokokembang dan interaksi, serta pandangan masyarakat terhadap keragaman burung dan kegiatan pengamatan burung di sekitar Dukuh Sokokembang. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan tiga pendekatan yaitu observasi, survey, dan wawancara. Penelitian dilaksanakan mulai 8 November 2021 sampai 13 Mei 2023. Observasi dilaksanakan dengan menggunakan metode point count. Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan puropsive stratified method untuk mengetahui pengetahuan warga Dukuh Sokokembang terkait pengetahuan warga terkait keragaman spesies burung disekitar Dukuh Sokokembang, pengetahuan warga terkait kegiatan pengamatan burung, interaksi warga dengan burung disekitar Dukuh Sokokembnag, kesediaan warga untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengamatan burung. Survey dilakukan dengan membagikan kuisioner dalam bentuk google form kepada masyarakat umum dengan menggunakan random sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis SWOT dengan menentukan Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT kemudian dimasukkan dalam grafik untuk mengetahui posisi analisis dalam kuadran. Posisi hasil analisis dalam kuadran akan menjadi jawaban peluang kegiatan pengamatan burung dalam meningkatakan penghasilan masyarakat Dukuh Sokokembang. Sebanyak 15 spesies burung yang terbagi dalam 12 familia yaitu Accipitridae, Alcedinidae, Campephagidae, Columbidae, Cuculidae, Disaeidae, Halcynonidae, Laniidae, Nectariniidae, Muscicapidade, Pycnonotidae and Vangidae. Tumbuhan paku-pakuan, bambu dan pohon sengon merupakan vegetasi yang mudah dijumpai disekitar Dukuh Sokokembang. Primata hutan berupa Owa Jawa dan Lutung Hitam juga dapat dijumpai disekitar Dukuh Sokokembang. Hasil wawancara menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kearifan lokal untuk menjaga keragaman spesies satwa dalam kawasan Hutan Petungkriyono, yang di dukung dengan Peraturan Desa Kayupuring 4 Tahun 2020 Tentang Pelestarian Lingkungan Hidup pada pasal 11. Responden kusioner berjumlah 85 responden. Berdasarkan hasil kuisioner diketahui bahwa 1) 50,6 % responden mengetahui istilah kegiatan bururng; 2) 92,2% responden berpandangan bahwa kegiatan pengamatan burung bermanfaat dalam sektor ekonomi, pendidikan, dan ekosistem hutan; 3) 47,1% responden akan melakukan kegiatan pengamatan burung dalam bentuk edukasi. Hasil penelitian kemudian di kelompokkan menjadi komponen kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan tantangan (threats). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 1) lima komponen kekuatan, 2) empat komponen kelemahan, 3) lima komponen peluang, 4) empat komponen tantangan. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa IFAS berada pada kuadran I dengan nilai 3,30, dan nilai EFAS berada pada kuadran 1 dengan nilai 3,33. Mengacu pada nilai IFAS dan EFAS pada kuadran I, maka menguatkan kekuatan yang ada dengan memaksimalkan peluang merupakan strategi yang tepat dalam mengembangkan kegiatan pengamatan burung di Dukuh Sokokembang. Nilai IFAS/EFAS sebesar 3,30 dapat diintepretasikan bahwa kegiatan pengamatan burung cukup potensial dilakukan di Dukuh Sokokembang dengan catatan bahwa mengantisipasi aspek tantangan dan memperbaiki aspek kelemahan harus diprioritaskan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P224237 |
Uncontrolled Keywords: | Accipitridae, Alcedinidae, Avitourisme, Campephagidae, Columbidae, Cuculidae, Disaeidae, Dukuh Sokokembang, Halcynonidae, Hutan Petungkriyono, Laniidae, Nectariniidae, Muscicapidade, Pycnonotidae, SWOT, Vangidae, |
Subjects: | B > B179 Birds I > I60 Income |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Ilmu Lingkungan |
Depositing User: | Mr Arya Bahari Wisnumurti |
Date Deposited: | 28 Aug 2024 01:52 |
Last Modified: | 28 Aug 2024 01:52 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/29494 |
Actions (login required)
View Item |