KURNIASIH, Widi (2024) Aspergillus sp. 2-Coated Magnetite untuk Mendekolorisasi Zat Warna pada Limbah Batik dengan Waktu Inkubasi yang Berbeda. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Download (234kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (729kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Download (225kB)
	PDF (BabI) BAB I-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 28 August 2025. Download (229kB)
	PDF (BabII) BAB II-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 28 August 2025. Download (235kB)
	PDF (BabIII) BAB III-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 28 August 2025. Download (491kB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (450kB)
	PDF (BabV) BAB V-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Download (222kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Download (368kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Widi Kurniasih-B1A017099-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (368kB)

Abstract

Industri batik merupakan salah satu subsektor industri tekstil yang diketahui berkontribusi besar untuk perekonomian nasional. Namun, masih banyak industri batik di Indonesia yang belum memiliki instalasi pengolahan air limbah. Akibatnya, air limbah langsung dibuang ke sungai. Padahal, limbah cair industri batik tinggi akan kandungan zat warna sintetis yang berbahaya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Zat warna sintetis dapat terurai dengan sinar UV, namun membutuhkan waktu yang sangat lama. Akibatnya, laju akumulasi zat tersebut jauh melebihi laju dekolorisasinya, sehingga perlu dilakukan upaya mikoremediasi. Mikoremediasi dipilih karena biayanya yang rendah dan ramah lingkungan. Aspergillus sp. 2- coated magnetite digunakan sebagai agen pendekolorisasi zat warna (naphthol) pada limbah batik. Penggunaan magnetite pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dekolorisasi dari Aspergillus sp. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Aspergillus sp. 2-coated magnetite dalam mendekolorisasi zat warna pada limbah batik dan untuk mengetahui pengaruh waktu inkubasi terhadap persentase dekolorisasi. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel jamur Aspergillus sp. 2-coated magnetite dibagi menjadi lima kelompok (kontrol dan perlakuan) yang masing-masing dilakukan pengulangan sebanyak lima kali. Semua kelompok perlakuan diberi limbah Naphthol dengan interval waktu inkubasi 12 jam, sementara kelompok kontrol tanpa waktu inkubasi. Kelompok yang dimaksud diantaranya A0 (waktu inkubasi 0 jam), A1 (waktu inkubasi 12 jam), A2 (waktu inkubasi 24 jam), A3 (waktu inkubasi 36 jam), dan A4 (waktu inkubasi 48 jam). Parameter utama yang diukur adalah persentase dekolorisasi, dan parameter pendukungnya adalah nilai pH, TDS, dan suhu. Data persentase dekolorisasi selanjutnya dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA) dengan tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase dekolorisasi oleh Aspergillus sp. 2-coated magnetite berkisar 26,917-50,49%. Persentase dekolorisasi tertinggi dicapai pada perlakuan waktu inkubasi 12 jam (50,49%), namun hasil uji ANOVA menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata antarperlakuan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Aspergillus sp. 2-coated magnetite dapat mendekolorisasi zat warna pada limbah batik dan waktu Inkubasi tidak memiliki pengaruh nyata terhadap persentase dekolorisasi.

Actions (login required)

View Item